|

Search
Close this search box.

Renungan Sabda: Luk 12:49-53 (Kamis Pekan XXIX-B)

Facebook
WhatsApp
Email

“Mendekat pada Sang Terang”

Doa Pembuka

Ya Bapa yang Maha Kasih, kami haturkan puji dan syukur pada-Mu atas pagi ini yang indah, Engkau berikan kembali anugerah kehidupan yang baru untuk mencecap sabda-Mu. Ya Bapa kami mohon curahan Roh Kudus-Mu kedalam hati dan budi kami pada pagi ini, agar kami Engkau mampukan untuk mencecap dan merenungkan sabda-Mu hari ini. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan perantaraan Kristus Tuhan dan pengantara kami yang hidup dan berkuasa bersama dengan Engkau dalam persekutuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

 

 

Renungan

        Saudara-saudari yang terkasih didalam Tuhan Yesus Kristus. Dalam kesempatan merenungkan bacaan injil hari ini, saya merasa tertarik dengan kata “Api”. Menurut KBBI kata api berarti panas dan cahaya yang berasal dari sesuatu yang terbakar. Cahaya yang akan selalu menjadi terang dalam gelap. Dalam perjalanan hidup manusia tak bisa lepas dari pengalaman ada masa gelap, terasa tak ada titik terang yang memberikan pancaran sinar. Namun Tuhan tak pernah tinggal diam, Ia akan datang dengan membawa terang. Saya teringat akan sebuah pengalaman yang mungkin bisa menggambarkan situasi tak ada terang, namun Tuhan datang untuk membawa terang.
        Saat saya menjalani proses formatio di Seminari Tahun Orientasi Rohani Sanjaya. Saya dan satu teman saya mendapat perutusan dari romo rektor untuk menjalani peregrinasi ke Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Empat hari tiga malam saya lalui perjalan itu dengan berjalan kaki dari Semarang. Ketika sampai ditengah-tengah perjalanan di hari kedua, kami merasa lapar sekali. Padahal saat itu waktu masih sangat pagi sekali dan jalan masih sangat sepi. Keluh dan kesah sudah mulai muncul dari dalam diri saya. Apa lagi ditambah gak menemukan warung makan. Saya merasa sedih sekali. Sambil berjalan, dalam hati saya berkata “Tuhan, saya lapar berilah kami makan”. Saya sadari sungguh bahwa Tuhan itu memang tahu akan apa yang saya butuhkan. Tidak lama kemudian ada sebuah rumah makan sederhana yang sedang mempersiapkan menu-menu dagangan. Lalu saya dan teman saya itu berhenti di situ dan meminta makan pada pemilik rumah makan tersebut. Tidak banyak pertanyaan yang diajukan oleh ibu itu, dia langsung memberikan makan. Puji dan syukur saya haturkan pada Tuhan, ketika saya mendapatkan dua bungkus nasi dan sayur.
         Bacaan injil hari ini hendak mengajak kita semua untuk menyadari “Tuhan Yesus Kristus sang terang”. Semoga dengan menyadari Yesus sebagai sang terang, kita semua dapat semakin mendekatkan diri pada Tuhan. Tuhan memberkati.

 

 

 

Doa Penutup

Ya Tuhan Yesus sang terang, semoga berkat merenungkan sabda-Mu membuat kami semakin mencintai Engkau dan dekat pada-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

 

 

 

 

(Fr. Aloysius Gonzaga Ristata Kusnar Prabawa, Tingkat II)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *