Izinkan Aku Mengenakan Sepatumu
Keluh diseduh. Sesekali disentuh oleh tutur yang teduh, Daripadamu senyum itu terlahir karena luluh. Ditiupkannya ragu agar ia pergi, matilah sendu yang keruh. Ditahan langkah
Keluh diseduh. Sesekali disentuh oleh tutur yang teduh, Daripadamu senyum itu terlahir karena luluh. Ditiupkannya ragu agar ia pergi, matilah sendu yang keruh. Ditahan langkah
Jantung Hati Terjaga. Selama kesempatan itu ada dan aku punya, Sebagaimana kunci itu terbuka dan aku melayang di atasnya. Sebuah ruang tanpa nama, namun
Aku bukan hanya kepalaku. Dan bukan cuma telingaku. Aku bukan kakiku, atau mataku atau rambutku atau hidungku. Abaikan seluruh permukaan laut yang ada pada bola
GEREJA ———- Kala senja mengakhiri pengharapan, Rembulan datang memberi kekuatan. Kala bumi aktif sendiri, Rembulan setia menyinari. Bumi berputar tanpa disadari. Begitu pula
Seminari Tinggi Santo Paulus Yogyakarta merupakan wadah pembinaan atau formasi pendidikan bagi calon-calon imam diosesan masa depan Gereja untuk Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Purwokerto, dan Keuskupan Ketapang.
Seminari Tinggi Santo Paulus didirikan pada tanggal 15 Agustus 1936 oleh Vikariat Apostolik Batavia, Mgr. P. Willekens, SJ.