Jantung Hati
Terjaga.
Selama kesempatan itu ada dan aku punya,
Sebagaimana kunci itu terbuka dan aku melayang di atasnya.
Sebuah ruang tanpa nama, namun begitu bernyawa.
Di sana aku ada, bersama kesempatan untuk mengadakan tawa.
. . .
Terjaga.
Aku ingin diam saja menungguimu tertawa.
Izinkan bahagia itu mekar sebagaimana rekahnya bunga,
Di sana engkau ada, sembari terkesima.
Tuhan adil adanya.
. . .
Terjaga,
Jantung hati berdenyut kembali dengan irama yang sama.
Di situ engkau ada, sekali lagi bernyawa.
Aku menunggumu kembali bernyawa.
Aku di sana, membayangkanmu menggambarkan bumi sebuah surga.