Matius 23: 13-22 | Senin, 26 Agustus 2019 – Hari Biasa Pekan XXI

Facebook
WhatsApp
Email

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” text_font=”||||||||” quote_font=”||||||||” quote_text_align=”center” quote_text_color=”#c5310d” quote_font_size=”16px” quote_line_height=”1.2em” quote_border_color=”#c5310d” quote_border_weight=”17px” header_font=”||||||||” header_4_font=”||||||||” header_4_text_align=”justify” header_4_font_size=”19px” header_2_font=”||||||||” header_2_font_size=”27px”]

Yakub melihat Pintu Surga dalam mimpi?

Ketika Yakub melarikan diri dari saudaranya, Essau, yang ingin membunuhnya karena mencuri hak kesulungannya (Kejadian 27:41), ia mencari perlindungan di hutan Betel. Ketika Yakub tidur di lereng bukit yang terang bintang, Allah menunjukkan kepadanya tangga atau tangga besar yang membentang dari bumi ke surga. Tangga ini dipenuhi dengan banyak malaikat yang naik dan turun di hadapan takhta Allah. Tuhan membuka surga bagi Yakub sehingga dia bisa tinggal lebih penuh dan akrab dengan putra perjanjian ini. Tuhan berbicara kepada Yakub dan memperbarui janji-janji yang telah dia buat kepada kakeknya, Abraham dan ayahnya Ishak, dan sekarang kepada Yakub dan keturunannya. Tuhan berjanji tidak hanya untuk memberkati dan melindungi Yakub, tetapi untuk membuat dia dan keturunannya menjadi berkat bagi semua bangsa juga. Ketika Yakub bangun dia berseru, “Alangkah dahsyatnya tempat ini! Ini tidak lain adalah rumah Allah dan ini adalah pintu gerbang surga” (Kejadian 28:17). Allah membuka pintu bagi Yakub yang membawa dia dan umat-Nya ke dalam hubungan baru dengan Allah yang hidup.

Yesus menyatakan diri sebagai Pintu Surga

Yesus menyatakan kepada murid-muridnya bahwa Ia akan menggenapi mimpi Yakub dalam dirinya sendiri: “Kamu akan melihat surga terbuka, dan malaikat-malaikat Allah naik dan turun ke atas Anak Manusia” (Yohanes 1:51). Yesus menyatakan bahwa Dia adalah pintu (Yohanes 10: 8-9) dan jalan (Yohanes 14: 6) yang memungkinkan kita untuk masuk surga.

Ahli Taurat dan orang Farisi menutup Pintu Surga

Yesus dengan sedih memperingatkan para pemimpin agama dan penerus Yakub bahwa mereka menutup pintu kerajaan Surga. Mereka tidak hanya menutup pintu itu pada diri mereka sendiri tetapi pada orang lain juga. Itulah sebabnya Yesus menegur mereka dan berkata: Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. Mengapa Yesus merasa sedih dan mengeluarkan teguran keras seperti itu? Karena mereka gagal mendengarkan firman Allah dan menyesatkan orang-orang dengan pengajaran mereka, sehingga mereka sendiri dan banyak orang tidak masuk Kerajaan Sorga. Yesus memaparkan serangkaian contoh untuk menunjukkan betapa sesatnya mereka. Mereka mengaburkan ajaran cinta akan Tuhan dan cinta terhadap sesama dengan banyak aturan. Mereka memimpin orang-orang itu ke diri mereka sendiri daripada ke Tuhan. Mereka mencederai sumpah yang dibuat untuk Tuhan karena emas yang memikat.

Pintu Kerajaan Sorga tertutup mereka menutup telinga mereka kepada Yesus, Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan (Why. 17:14; 19:16), yang mengucapkan kata-kata kehidupan dan cinta, kebenaran dan kebebasan, harapan dan pengampunan. Tuhan Yesus ingin tinggal bersama kita dan membawa kita ke kerajaan-Nya. Dia membuka jalan bagi kita masing-masing untuk “naik ke surga” dan untuk membawa “surga ke bumi” dalam kehidupan sehari-hari kita. Kerajaan Allah hadir dalam semua orang yang mencari dia dan yang melakukan kehendaknya. Apakah Tuhan memuji kita karena Ia menyaksikan kita membuka pintu surga bagi sesama atau sebaliknya: prihatin?

 

“Betapa sedihnya Yesus saat Ia mendengar pemimpin agama Yahudi berkata: “orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri,

jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.

Betapa lebih menyedihkan lagi, oo teman-teman imam, jika Yesus melihat kita, yang seperti para pemimpin agama Yahudi, tidak mampu menghantar orang lain

dan diri sendiri kepada pintu keselamatan.”

–MoDjokS-

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *