Hari Raya Tritunggal Mahakudus
“Merenungkan Tanda Salib”
Pada hari ini, 4 Juni 2023, Gereja merayakan hari raya Tritunggal Mahakudus. Apa dan bagaimana dogma tentang Tritunggal kiranya menjadi jelas dalam syahadat kita, lebih-lebih syahadat panjang (lih. Puji Syukur no. 2). Lalu, apa yang bisa kita renungkan? Tentu masing-masing dari kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya “tanda salib”. Betul? Setiap kali kita hendak mengikuti Perayaan Ekaristi atau berdoa secara pribadi maupun bersama, pasti terlebih dahulu diawali dengan membuat tanda kemenangan Kristus yaitu tanda salib. Mungkin juga, ada beberapa dari kita ketika hendak bepergian, memulai suatu pekerjaan, mengikuti ujian/test atau perlombaan, dsb, terkadang juga tidak lupa membuat tanda salib terlebih dahulu. “Dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus”. Sadar tidak sadar, di balik tindakan sederhana ini sebenarnya kita diingatkan kembali pada iman akan Allah Tritunggal, Allah yang satu namun dalam tiga pribadi.
Bacaan injil hari ini, Yoh 3:16-18, berkisah tentang identitas Yesus. Ia adalah utusan Bapa yang membawa manusia pada keselamatan. Melalui karya Yesus inilah, kita dimampukan mengenal Allah Tritunggal. Oleh sebab itu, pada hari raya Tritunggal Mahakudus ini, kita juga diajak untuk merayakan Allah yang senantiasa berkarya dari waktu ke waktu, dari hari ke hari. Semoga, di balik tanda salib yang selalu kita buat, di sana kita ingin melibatkan Allah yang terus berkarya. Dengan mengawali dan mengakhiri pekerjaan dengan membuat tanda salib, itu artinya kita ingin menggabungkan pekerjaan kita menjadi karya Allah. Biarlah apa yang kita kerjakan kiranya menjadi bagian dari karya Allah sendiri. Tuhan memberkati. (Diakon Albertus Lilik Kurniawan)