Search
Close this search box.

Penuh Kesadaranmu

Facebook
WhatsApp
Email
Penuh kesadaranmu.
Setulus membelai.
Pada mula cerita, dia ada.
Pandangan yang pertama.
Jumpa mata di antara kita yang tertawa.
Hanya sekilas yang penuh makna.
Bayangmu, wahai engkau yang mencintai jiwa,
Yang meraga dalam sukma.
Terbata ketika berkata.
Itulah ungkapan jiwa.
Malam ini, kita berbicara dengan rembulan.
Mencari dirimu, sang pujaan.
Malam ini, kita bercanda dengan gugus bintang,
Yang berbicara dalam nada-nada.
Hitam putih pada tubuh kita.
Lembayung semu yang tertata.
Asmara pelan bersuara.
Karena semua rasa bisa kita terima.
Bertanyalah kita pada udara : mungkinkah kita?
Kan bersatu di akhir cerita.
Terkadang, kita takut pada senja.
Yang menjelma jadi kabut malam.
 
Kamar 25, 30 Januari 2018
Dibuat di luar kepala.
[Karya : Alfa Amorrista & Olaf Wisanggeni]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search

Kreasi Aksara Lainnya

Keindahan Alam

Keindahan Alam     Suatu pagi yang membahagiakan. Suara orang terdengar saling membangunkan. Cuaca cerah meski berawan. Kehadiran Sang Surya memberi kesegaran.     Meski

Read More »

Rindu Terhapus Hujan

Rindu Terhapus Hujan Belum terdengar rasanya pujian sang katak. Hanya terlihat perlahan-lahan semut mulai bertindak. Namun bumi sudah berulang kali berteriak. Tak ada usaha untuk

Read More »

Jantung Hati

Jantung Hati   Terjaga. Selama kesempatan itu ada dan aku punya, Sebagaimana kunci itu terbuka dan aku melayang di atasnya. Sebuah ruang tanpa nama, namun

Read More »