Pada hari Sabtu, 27 November 2021 pukul 20.00, Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan
melaksanakan pertunjukkan teater oleh “Jaran Iman”, teater Seminari Tinggi St. Paulus. Teater ini digelar di Aula Fakultas Teologi Wedabhakti. Teater ini diadakan dalam rangka menutup tahun Bapa Yusuf yang oleh Gereja semesta, sosoknya diyakini sebagai simbol ketaatan terhadap rencana Tuhan. Pertunjukkan teater ini bertajuk malam kolaborasi. Hal ini dikarenakan tim yang tampil bukan hanya teater “Jaran Iman”. Akan tetapi, teater “Jaran Iman” melakukan kolaborasi dengan gamelan, historia domus, dan humaniora. Tampilan teater malam ini mengambil judul“Maneges Karsa Dalem Gusti” atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai sebuah pencarianakan kehendak Tuhan. Teater ini ditampilkan dalam konteks seorang frater. Tampilan ini disiarkan pula secara live di Instragam Seminari Tinggi St. Paulus dengan harapan, umat dapat melihat, menyaksikan dan ikut menikmati jalannya pertunjukkan. Dalam kesempatan kali ini, pihak Seminari Tinggi St. Paulus juga mengundang teman-teman Teater “Seribu Jendela” dari Universitas Sanata Dharma untuk datang dan menyaksikan secara langsung di Aula FakultasTeologi Wedabhakti.

Selama jalannya pertunjukkan, beragam nilai-nilai yang sarat akan makna kehidupan
dihadirkan. Berkali-kali ditegaskan dalam tampilan teater bahwa kehendak kuat untuk selalu
mengikuti dan taat akan rancangan Tuhan harus diperjuangkan. Hal itu dikarenakan role model
yang diangkat dalam teater ini adalah Bapa Yusuf yang tak lain dan tak bukan adalah ayah dari
Yesus dan istri Maria. Bapa Yusuf mengajarkan tentang penerimaan diri dan penerimaan akan
kehendak Tuhan layaknya cerita perjuangan dari keluarga kudus Nazaret. Bapa Yusuf yang taat
akan kehendak Tuhan memberikan pengajaran berupa nilai-nilai tentang ketaatan itu sendiri,
penerimaan, sikap kerendahhatian, dan melaksanakan tugas perutusan yang diberikan Tuhan.
Nilai-nilai inilah yang menjadi hal penting dalam teater ini dan perlu untuk selalu dilatih serta
diusahakan setiap saat dalam kehidupan.
Di akhir pertunjukkan, dalam wawancara singkat dengan Rama Tri Edy, selaku StafSeminari Tinggi St. Paulus, beliau mengutarakan bahwa tampilan teater ini adalah sebuah teater yang sangat berbobot dan berkualitas. Hal itu tidak lepas dari usaha dan perjuangan yang total dalam berlatih. Tim musik, tim lighting, tim sound system, dan tim-tim yang lain dapat dan

mampu bekerjasama dengan baik. Walaupun isi yang ditampilkan dalam teater bertemakan
“Maneges Karsa Dalem Gusti” ini sangat lekat dengan dunia ke-frater-an tetapi Rama Tri Edy
menegaskan bahwa nilai atau makna yang disampaikan tetap relevan untuk siapa saja. Akhirnya,
Rama Tri Edy bersyukur acara malam kolaborasi ini dapat berhasil dan sukses untuk
ditampilkan. (KCW/VS)