[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”||||||||” header_2_text_color=”#651906″ header_2_font_size=”27px” header_3_font=”||||||||” header_4_font=”||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” custom_margin=”||0px”]
Sumber gambar ilustrasi: gri.or.id
Terbuka akan Kehadiran Yesus
oleh: Fr. Nugroho Susanto_bns
Kedatangan Yesus ke Nasaret membawa warta kabar gembira dan keselamatan. Ajaran-Nya menciptakan rasa takjub, sehingga orang tertarik untuk mendengarkan-Nya. Namun situasi berubah ketika orang-orang mulai membicarakan asal-usul Yesus. Mereka mulai mempertanyakan kredibilitas-Nya, sampai pada akhirnya bertindak mengusir Yesus karena peristiwa dari masa lalu yang ucapkan-Nya.
Saudara-saudari yang terkasih, mungkin kita pernah bersikap seperti orang Nasaret. Kita menolak atau mengesampingkan seorang pribadi lain hanya karena latar belakang yang lebih rendah menurut pandangan kita. Dalam kesempatan lain, mungkin kita juga pernah dengan cepat merasa tersinggung, jengkel, marah, bahkan dendam, ketika ada seseorang yang menegur atau mengoreksi kesalahan yang kita perbuat. Dalam kehidupan ini, Ia menyapa kita dengan cara yang unik, melalui orang-orang sekitar kita, melalui peristiwa dan juga pengalaman kehidupan lainnya. Pertanyaan yang dapat membantu permenungan kita, bagaimana kita menyadari dan menanggapi kehadiran-Nya?
Dalam hidup ini, tidak jarang kita menolak kehadiran Yesus dan juga kehendakNya, hati kita lebih memilih tindakan-tindakan atau keputusan yang terkadang hanya memenuhi keinginan perasaan kita (bukan demi baiknya, tetapi demi nyamannya kita). Pengurbanan Yesus melalui Salib menjadi jalan yang dipilih-Nya untuk menyelamatkan manusia dari belenggu dosa. Mari kita semakin peka terhadap kehadiran Tuhan yang menyapa kita dalam kehidupan ini, jangan sampai kita menjadi pribadi yang mudah mengabaikan TUhan dan mudah jatuh dalam dosa. Semoga kedekatan kita dengan TUhan memampukan kita untuk mengerti apa yang menjadi kehendakNya dalam hidup. Bersama Dia, kita dimampukan untuk menghindari kecenderungan kita untuk jatuh dalam dosa, dan mampu melangkah bersama, seturut dengan kehendak-Nya. Berkah Dalem.
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]