Renungan Sabda: Luk 9 : 57-62 (Rabu Pekan XXVI-B)

Facebook
WhatsApp
Email

“JALAN TUHAN”

Doa Pembuka

Allah sumber cinta kasih, kami bersyukur atas panggilan kini. Engkau perkenankan kami mengikuti jalan-Mu. Berkatilah kami dengan sabda-Mu, semoga tingkah laku kami sesuai dengan kehendakMu. Sebab, Engkaulah kami puji kini dan sepanjang segala masa. Amin.

 

 

Renungan

       Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, bacaan hari ini menawarkan permenungan kepada kita bahwa untuk menjadi murid Yesus Kristus tidak tanggung-tanggung. Ketika Yesus dan para muridnya dalam perjalanan ke Yerusalem, tiba-tiba ada seorang yang hendak mengikuti-Nya. Kata orang itu “aku akan mengikuti Engkau, kemanapun Engkau pergi”. Orang ini menyampaikan komitmennya kepada Yesus. Ia ingin ikut Yesus kemana Dia pergi. Akan tetapi, perlu dilihat, bahwa Ikut Yesus, sebuah komitmen saja tidak cukup. Ia harus berani menghadapi konsekuensi-konsekuensi kemuridan. Orang tidak dapat mengikuti Yesus secara tanggung-tanggung. Menjadi murid dituntut meninggalkan segala sesuatu. Tuntutan ini dimengerti bukan berarti dalam mengikuti Yesus tidak peduli lagi dengan orang-orang sekitar, namun tuntutan ini dimaksudkan supaya diri bebas dari kelekatan-kelekatan tak teratur. Kelekatan-kelekatan yang menghalanginya untuk berjalan bersama Tuhan. Yesus menegaskan “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh kebelakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.

 

 

        Saudara-saudari yang terkasih, kita masing-masing tinggal dalam aneka latar belakang. Ada yang tinggal di lingkungan sekolah, entah sebagai guru, karyawan, siswa. Ada yang tinggal dalam lingkup seminari atau biara, entah sebagai formandi atau formator. Ada yang tinggal di masyarakat tertentu entah sebagai ketua RT, RW, pemuda-pemudi. Ada yang menggeluti bidang politik, hukum, budaya, ekonomi dll. Semua tempat dan pekerjaan merupakan karunia yang dianugrahkan Allah kepada kita. Setiap dari kita diberi ladang untuk dikembangkan sesuai talenta masing-masing. Sekarang menjadi pertanyaan bagi kita, bagaimana kita bisa mengikuti Yesus dalam pekerjaan dan tempat tinggal kita?

 

 

         Ikut Yesus berarti mengikuti Jalan Tuhan. Tuhan telah memberikan sarana dan jalan itu berupa; lingkungan dan pekerjaan itu sendiri. Alangkah baik menggunakan sarana-sarana ini untuk melayani Tuhan. Sarana-sarana itu bukan milik-Ku, namun Tuhanlah yang berhak memiliki semuanya. Orang Kristiani dipanggil untuk memberikan yang terbaik atas rahmat Tuhan yang demikian. Siap melayani lingkungan maupun komunitas dimanapun saya berada. Kita dituntut untuk membangun komunitas-lingkungan hidup menjadi lebih baik, aman dan nyaman untuk hidup bersama. Kita berani meninggalkan ego pribadi, segala kelekatan, individualisme, kelekatan-kelekatan yang menghalangi kebersamaan dengan Tuhan dan sesama. Hal-hal yang justru tidak membawa kebahagiaan bagi orang lain. Hidup mengikuti jalan Tuhan tak tanggung-tanggung untuk ucul. Entah ucul tenaga, sarana, dll. Yakinlah bahwa Tuhan Allah akan mencukupi semuanya.

 

 

Doa Penutup

Allah Bapa, sumber pengharapan, Engkau telah memberikan sarana-sarana untuk melayani-Mu. Mampukanlah kami, di setiap langkah hidup kami, mengusahakan yang terbaik bagi orang-orang disekitar kami. Perkenankanlah kami melayani-Mu melalui karya-karya kami, demi Kristus pengantara kami. Amin.

 

 

 

(Fr. Yohanes Kristi, Tingkat IV)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *