Renungan Sabda: Kis 16:22-34 | Selasa, 19 Mei 2020 | Hari Biasa Pekan VI Paskah

Facebook
WhatsApp
Email

Sukacita Karena Percaya Pada Kristus

Fr. Dandhi Pratama, AR

“Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”

                Setelah kita merayakan Paskah, tentu kita menyadari bahwa karena sengasara, wafat dan kebangkitan Kristus telah menebus kita dan membawa kita kepada sukacita yang abadi. Tentu sukacita itu selalu kita rasakan terlebih ketika kita mengikuti perayaan Ekaristi yang merupakan pengenangan akan misteri Paskah tersebut. Memang pada masa-masa ini mungkin kita merasa tidak nyaman atau kurang srek dengan perayaan Ekaristi yang diadakan secara online. Mungkin ada pula perasaan kecewa karena Tuhan yang kita bayangkan dapat melenyapkan wabah ini justru terasa diam saja. Mungkin seperti itu juga yang dirasakan oleh Paulus dan Silas dalam bacaan pertama hari ini. Mereka adalah orang-orang yang baik bahkan mereka memberikan kesaksian mengenai Kristus, namun mereka justru didera dan dipenjarakan. Sebagai manusia mungkin mereka juga bertanya kepada Tuhan mengapa hal ini menimpa hidup mereka. Apakah Tuhan hanya diam? Atau marah kepada kita?

            Musibah yang sering kali menimpa kita-terlebih wabah Covid-19 ini- bukanlah semata-mata hanya untuk menyiksa kita. Tetapi pengalaman penderitaan ini justru mengingatkan kita akan jati diri yang sesungguhnya dan menghantar kita pada kesadaran akan Allah. Kita diingatkan bahwa diri kita ini adalah manusia yang tak pernah luput dari penyakit, musibah, dan penderitaan lainnya. Kita tidak bisa semata-mata memaksa Tuhan untuk mengubah hidup kita agar terhindar dari bahaya, akan tetapi kita seharusnya meminta Tuhan supaya memberikan kita kekuatan agar kita mampu menghadapi musibah ini.  Pengalaman itu pun menyadarkan kita bahwa kita tidak bisa hidup tanpa campur tangan Allah, dan Allah tidaklah tinggal diam saja melihat kita menderita. Yesus yang telah sengsara, wafat dan bangkit telah mengutus Penghibur kepada kita agar kita selalu ingat bahwa kita telah ditebuh oleh darah yang suci itu, yang mengubah dukacita kita menjadi sukacita abadi, yang mengubah kelemahan kita menjadi kekuatan.

Sumber Gambar : https://medium.com/@ningtyas/hanya-karena-sudah-pernah-tak-lantas-membuatmu-berhenti-berbuat-baik-bc970c251509

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *