“Mari Memuji Tuhan!”
Doa Pembuka
Allah yang Mahabaik, syukur kami panjatkan kepada-Mu bahwa berkat-Mu senantiasa melimpah pada kami. Ajarilah kami hari ini untuk melihat kembali hidup kami dan menyadari kebiasan kami untuk memuji Nama-Mu. Terpujilah Engkau yang meraja kini dan sepanjang segala masa, Amin.
Renungan
Berkah Dalem. Semoga Anda semua ada dalam kasih dan berkat Tuhan. Saudara-Saudari yang terkasih, apabila kita mencermati bacaan Injil pada hari ini ada satu bagian yang luput dari perhatian ketujuhpuluh dua murid Yesus. Apa itu? Ketujuhpuluh dua murid Yesus lupa untuk bersyukur dan memuji Tuhan. Mereka hanya gembira dan bangga akan diri mereka sendiri, kata mereka “ Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu”. Para murid ini terbuai dengan prestasi yang diraihnya dan lupa untuk memuji Tuhan.
Memuji Tuhan berarti menyadari bahwa apapun yang telah dicapai tidak lepas dari kuasa dan berkat dari Tuhan. Para murid lupa bahwa Yesus memberi kuasa secara khusus kepada masing-masing murid untuk menahan kekuatan musuh. Sebab kata-Nya, “…Sesungguhnya Aku telah memberi kalian kuasa untuk menginjak-injak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tiada yang dapat membahagiakan kalian…”
Yesus membahasakan untuk memuji Allah dengan ‘bersukacita karena namamu terdaftar di surga’. Anda semua, sebagai murid-murid Kristus berkat rahmat baptisan yang telah diterima sungguh disatukan dengan para kudus di surga dan ‘terdaftar di surga’. Dengan demikian, kita dimampukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh sukacita.
Nah, pernahkah Anda memuji Tuhan di tengah prestasi yang diperoleh? Tentu pernah bukan? Lalu, bagaimana bila Anda mengalami kegagalan dan keterpurukan, apakah juga masih memuji Tuhan? Bisa jadi tidak atau belum pernah. Tetapi, kita bisa menimba inspirasi dari orang Jawa yang sering mengatakan dalam ungkapan ‘Syukur, Untung ya..Gusti taksih maringi. Sanadjan iya bonyok ananging…’ ungkapan ini menginpirasi kita apalagi sebagai murid Kristus untuk tak lelah memuji Allah. Mari Saudara/i, kita mohon kekuatan dari Tuhan untuk menjadikan hidup ini pujian bagi Tuhan.
Doa Penutup
Allah yang berbelaskasih. Terimaskasih atas kuasa-kuasa yang Engkau percayakan kepada kami masing-masing. Dengan kuasa itulah kami dapat menjalani hidup sebagai murid-murid-Mu. Semoga hari-hari dan karya kami menjadi pujian bagimu. Mantapkanlah hati kami untuk terus mengikuti-Mu dengan hidup dan karya kami. Kami juga berdoa bagi para imam dan calon imam, semoga hidup mereka mampu menginspirasi setiap kawanan domba untuk memuji-Mu. Amin.