“Damai di Hati”
Doa pembuka
Allah Mahabaik, kami bersyukur atas kebaikan-Mu yang telah kami rasakan selama ini. Ya Bapa, Engkau telah menciptakan kami serupa dan secitra dengan Engkau berkat kasih setia-Mu. Namun kami seringkali tidak menampakkan kasih-Mu kepada sesama kami karena betapa mudahnya kami tidak mau memaafkan kesalahan sesama kami. Kami mohon ya Bapa ajarilah kami untuk mau memaafkan kesalahan sesama kami dengan tulus hati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Juruselamat kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.
Renungan
“…berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan…” (Luk 12:58)
Pernahkah Anda merasa bersalah pada kawan atau saudara karena suatu permasalahan tertentu, kemudian dalam hati pasti rasa penyesalan datang dan bertanya-tanya, “mengapa saya sampai hati menyakitinya?” atau “apa yang telah saya lakukan sampai dia tersakiti?”, pernahkah? Suatu ketika saya pernah berbuat kesalahan dengan kawan saya sehingga ia merasa sakit hati karena ucapan saya. Lalu saat berdoa, saya merasa ada “sesuatu” yang mengganjal dalam hati. Dalam permenungan doa, saya teringat akan perbuatan kepada kawan saya sebelum berdoa tadi. Tanpa pikir panjang, saya langsung menemui ia dan dengan tulus hati memberanikan diri untuk meminta maaf kepadanya atas ucapan yang menyakiti hatinya tadi. Syukurlah ia memaafkan kesalahan saya.
Sahabat terkasih, dari pengalaman memaafkan tadi kita pasti pernah memiliki perasaan bersalah. Merasa bersalah, karena sesuatu hal, merupakan hal baik yang perlu disadari. Hal ini baik, karena sebagai manusia biasa, kesalahan pasti kerapkali terjadi entah dalam hal sepele atau hal lain. Berani mengakui kesalahan adalah cara untuk mencapai kerendahan hati. Dengan demikian berarti kita berani membuka hati untuk berdamai dengan sesama yang kita sakiti, entah dengan perasaan, perkataan dan perbuatan. Apabila kita memendam perasaan bersalah itu, yang tersakiti bukan hanya orang yang kita sakiti, melainkan juga diri kita sendiri karena perasaan bersalah itu. Untuk apa memendam perasaan bersalah ke dalam hati yang telah melakukan kesalahan. Yesus telah mengajak kita untuk mau memaafkan kesalahan orang lain, demikian juga hari ini Ia mengajak untuk lebih dahulu memaafkan lawan kita. Isilah hati ini dengan kedamaian melalui langkah kecil seperti berani memaafkan dengan tulus hati.
Doa Penutup
Allah Sumber Kedamaian, Engkau pernah bersabda damai-Ku tinggalakan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu. Kami mohon ya Bapa, penuhilah hati kami dengan damai-Mu itu agar kami senantiasa menampakkan damai dalam setiap langkah laku kami. Dengan pengantaraan Yesus Juruselamat kami. Amin.