Renungan Sabda: Luk 18:35-43 (Senin, 19 November 2018, Pekan Biasa XXXIII)

Facebook
WhatsApp
Email

Senyuman Wujud Kasih

Doa Pembuka

     Allah Bapa sumber segala pengetahuan dan cinta, kami mohon pendampinganMu untuk aktifitas kami pada hari ini. Dampingilah kami untuk setia mencari, melihat dan menemukan kebenaranMu dalam Kasih agar kami tidak jatuh dalam kesucian semu yang menghalangi saudara kami untuk berjumpa denganMu, demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

Renungan

     Total dan militan sering kali menjadi nilai positif yang diagung-agungkan, namun pada hari ini dalam kitab Wahyu, St. Yohanes mengingatkan kita sikap total dan militan yang dilakukan tanpa kasih dapat membuat kita tersesat. Fokus hanya pada aturan-aturan secara ketat dapat membuat hati menjadi beku dan melupakan adanya rahmat Allah, rahmat yang bergerak dan menghidupkan siapapun, rahmat yang mendatangi orang hina dan berdosa yang hatinya remuk redam dalam kerinduan mendambakan rahmat kerahiman Allah.
     Melalui kisah orang buta dalam injil Lukas, sekali lagi kita diajak untuk turut serta menyuarakan kerinduan orang buta untuk melihat, bukan menghalangi dan memintanya untuk diam. Kita dipanggil untuk membawa harapan, terutama bagi orang-orang yang tak mampu bersuara dan melihat. Pengetahuan kita adalah terang dan kehidupan bagi sesama, bukan kuk yang menekan kebebasan orang lain. Marilah kita bersama mengisi hari ini dengan Kasih ilahi yang melampaui sekat-sekat aturan yang membelenggu orang lain. Sebaik apapun tujuannya, Senyuman dan sapaan jauh lebih bermakna daripada teguran dan ancaman.

Doa Penutup

     Bapa sumber belas kasih, semoga KerahimanMu menjadi semangat kami dalam bertindak hari ini. Saat kami menghadapi kesulitan, kegagalan maupun permasalahan semoga kami tidak jatuh dalam sikap menghakimi dan mencari kambing hitam, namun berkat rahmat kerahimanMu doronglah kami untuk menatap ke depan mencari pemecahan masalah yang saling membebaskan bagi kebaikan kebersamaan kami. Sentuhlah hati kami dan jadikanlah hati kami seperti hatiMu yang penuh kasih yang menerima siapapun yang berseru meminta bantuan demi Kristus Tuhan dan pengantara kami, Amin.

 

(Fr. Bernardus Himawan-Tingkat VII)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *