|

Search
Close this search box.

Renungan Sabda: Luk 5:1-11 | Kamis, 5 September 2019 – Hari Biasa, Pekan Biasa XXII

Facebook
WhatsApp
Email

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”||||||||” header_2_text_color=”#651906″ header_2_font_size=”27px” header_3_font=”||||||||” header_4_font=”||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” custom_margin=”||0px”]

Sumber: thedailyapologist.com

DIPANGGIL

oleh Fr. Fransiskus Xaverius Dhany Setyawan

Saudari-saudaraku yang dikasihi Tuhan,

Bacaan Injil pada hari ini mengisahkan panggilan yang dialami oleh Simon Petrus bersama dengan teman-temannya. Dikisahkan bahwa Petrus dan teman-temannya adalah seorang penjala ikan yang pekerjaan harian mereka adalah menangkap ikan di danau. Nampaknya, Tuhan Yesus mengambil momen di mana mereka melaksanakan profesi mereka sebagai seorang penjala ikan. Tuhan Yesus hadir dalam peristiwa harian yang tidak mereka sangka. Ada sedikit keanehan yang dikisahkan di dalam bacaan Injil hari ini.

Sebagai seorang penjala ikan yang sudah handal, Simon Petrus dan kawan-kawannya tentu lebih ahli. Dikisahkan semalam-malaman mereka menjala ikan dan hasil yang mereka dapatkan tidak ada satupun atau nihil. Mereka sempat putus asa dan pulang dengan suasana yang tidak menyenangkan karena mereka tidak mendapatkan mereka. Mereka membawa suasana yang sedih, jengkel dan marah dengan keadaan di mana yang harusnya mereka pulang membawa hasil tangkapannya yang kemudian bisa diolah, namun sebaliknya mereka pulang dengan tangan yang kosong. Akhirnya dalam keadaan kalut semacam itu, Yesus hadir untuk memanggil mereka. Nampaknya Yesus menggunakan momen tersebut di mana keadaan emosi Simon Petrus dan kawan-kawannya tidak menentu. Dalam keadaan semacam itu biasanya orang pada umumnya akan sensitif dengan apa pun yang ada di sekitarnya. Harapan Simon Petrus dan kawan-kawannya untuk mendapatkan ikan pupus karena mereka tidak mendapatkan sama sekali. Tuhan Yesus hadir dengan sosok yang mencoba menggurui mereka dan menyuruh mereka kembali menjala ikan, dikatakan di dalam Injil oleh Yesus “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Maka spontan mereka tidak langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus. Mereka justru mencoba membela diri terhadap yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus. Di katakan oleh Simon Petrus dalam Injil “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa. Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.” Kata- kata itu seolah-olah menggertak Yesus yang notabene Dia bukan seorang penjala ikan. Namun rasanya Simon Petrus ada rasa penasaran dan akhirnya dia melakukan apa yang Dia perintahkan. Dan memang benar apa yang diperintahkan oleh Yesus, mereka memperoleh ikan yang sangat banyak dan akhirnya mereka percaya dan merasa tidak pantas untuk ada bersama dengan Tuhan Yesus, dan akhirnya mereka meninggalkan jalanya dan semua yang ada pada mereka lalu mengikuti Yesus. Kisah panggilan yang dialami oleh Simon Petrus dan kawan-kawannya ini merupakan sebuah peristiwa iman yang menjadi awal di mana mereka mengikuti Yesus dalam perjalanan selanjutnya. Mengikuti Yesus bukan masalah enak atau tidak enak, nyaman atau tidak nyaman, namun panggilan mengikuti Yesus adalah sebuah pilihan untuk memperoleh kebahagiaan kekal. Kebahagiaan kekal itu dialami lewat peristiwa salib di mana mereka diberi tugas dan tanggung jawab mewartakan kabar gembira kepada seluruh bangsa dan siap dengan segala konsekuensi yang harus dipikulnya sebagai salib. Melalui jalan itulah akhirnya kebahagiaan kekal mereka dapatkan.

Saudari-saudara yang dikasihi Tuhan, lewat Sakramen Baptis, kita semua dipanggil oleh Yesus Kristus Tuhan kita untuk ikut ambil bagian dalam karya pewartaan kabar gembira kepada siapa pun yang kita jumpai. Semoga kita semakin menyadari panggilan hidup kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai orang kristiani yang semakin menampakkan Kristus dalam cara bertindak kita dan cara hidup kita. Semoga pada akhirnya segala sesuatu yang kita laksanakan dan kita tindakan dalam kehidupan sehari-hari membuahkan kebahagiaan kekal yang akan kita terima kelak ketika kita bersatu bersama dengan Kristus. Semoga Tuhan senantiasa melimpahkan rahmat dan berkat-Nya kepada kita. Berkah Dalem †

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *