“Thanks God, You Are The Reason”
Doa Pembuka
Ya Allah Bapa Maha Pengasih, anugerahkanlah kepada kami karunia cinta kasih-Mu yang tiada batasnya bagi hidup kami. Ajarilah kami untuk mengutamakan cinta kasih di atas segala-galanya sebagai ungkapan persembahan kami yang tulus kepada-Mu. Sebab Dialah Putra-Mu yang penuh kasih, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Renungan
Zaman “now” banyak orang pandai bermain dengan kata-kata untuk mendefinisikan apa artinya kasih. Bahkan, tidak sedikit anak muda yang ingin mengungkapkan cintanya kepada orang yang ia kasihi menggunakan kata-kata “ampuh” yang bisa membuat ia “klepek-klepek”. Apakah kasih hanya sebatas ungkapan kata-kata indah nan puitis? Tentu saja tidak. Kasih sejatinya semakin bisa dirasakan efeknya apabila disertai dengan perbuatan yang nyata. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, kasih itu sabar, murah hati, dan tidak cemburu. Kasih tidak memegahkan diri sendiri, tidak cepat marah, dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Menurut pakar psikis tentang cinta, ada empat level orang mewujudkan kasihnya. Level pertama adalah kasih yang bersyarat atau terkondisi. Misalnya, aku mengasihi kamu kalau kamu jemput aku, kalau kamu traktir aku. Level yang kedua adalah kasih kausalitas atau kasih karena ada sebab-akibat. Sebagai contoh, aku mengasihi kamu karena kamu ganteng dan baik. Kasih yang selanjutnya adalah kasih (titik), tidak ada “embel-embel” lagi. Kalau bahasa anak muda jaman “now”, I love you just the way you are. Kasih yang paling tinggi levelnya adalah kasih yang tanpa syarat. Pada level ini seseorang dengan rela hati mau mengorbankan dirinya bagi sesamanya. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seseorang yang memberikan nyawa-Nya bagi sahabat-sahabat-Nya. Cinta kasih Yesus berpuncak pada saat ia mengorbankan diri-Nya di kayu salib demi penebusan dosa manusia. Kasih Yesus ini tentu tidak sebatas atau berhenti pada diri-Nya yang harus melaksanakan kehendak Bapa. Yesus memilih jalan yang paling berat menjadi bukti cinta kasih-Nya yang total dan radikal kepada manusia.
Lagu You Are The Reason dari Callum Scott menggambarkan seseorang yang karena kasihnya mau mendaki setiap gunung dan berenang di seluruh samudera, hanya untuk bersama-Mu. Itulah kasih yang semakin nyata, tak bersyarat, dan yang paling penting mau mengorbankan dirinya bagi sesama. Sudahkah kita memiliki kasih yang terwujud nyata dalam perbuatan dan mau berkorban?
Doa Penutup
Ya Tuhan, semoga hati kami yang rapuh ini Kau lengkapi dengan kasih-Mu yang mau mengorbankan diri. Kami yakin dan percaya karena berkat kasih-Mulah, kami semakin dimampukan untuk memberikan sepenuhnya hati dan pikiran kami bagi sesama. Demi Kristus, Tuhan, dan Pengantara kami. Amin.