Renungan Sabda: Lukas 10:38-42 | Selasa, 08 Oktober 2019 | Hari Biasa Pekan XXVII

Facebook
WhatsApp
Email

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row custom_padding=”11px|0px|12px|0px|false|false” admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”Atma|||on|||||” header_2_text_align=”center” header_2_text_color=”#c80e04″ header_2_font_size=”27px” header_2_letter_spacing=”2px” header_2_line_height=”1.1em” header_2_text_shadow_style=”preset4″ header_3_font=”Atma||||||||” header_3_text_color=”#e02b20″ header_4_font=”Atma||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” header_5_font=”Atma||||||||” header_5_text_color=”#e02b20″ header_5_letter_spacing=”3px” header_5_text_shadow_style=”preset4″ header_6_font=”Advent Pro||||||||” background_size=”contain” background_repeat=”round” background_blend=”difference” border_width_left=”0px” custom_margin=”||0px”]

https://medium.com/@ningtyas/hanya-karena-sudah-pernah-tak-lantas-membuatmu-berhenti-berbuat-baik-bc970c251509

 

Melakukan Dengan Setulus Hati dan Hati yang Murni

Fr. Dandhi Pratama, AR

“Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.

      Melakukan sesuatu yang baik memanglah tidak mudah. Kadang ketika kita berbuat baik orang disekitar kita pun seringkali mempertanyakan perbuatan itu atau mungkin malah bergosip tentang kita. Kadang ketika kita berbuat baik orang disekitar kita sering berkata “eh tumben, lagi ada apa eh?”atau “nahh, gitu dong kan cakep”. Ada orang yang menganggapi perkataan itu dengan penuh sukacita dan malah menjadikannya semangat untuk terus berbuat baik lagi tapi ada juga orang yang jengkel karena merasa bahwa dia sebenarnya sering melakukan hal baik yang seperti itu tapi jarang saja terlihat.

   Sikap-sikap seperti itulah yang seharusnya membawa kita pada satu pertanyaan yang mendasar yaitu, apakah perbuatan baikku itu sungguh-sungguh aku lakukan dengan hatiku?. Kadang kita justru selalu sibuk untuk berbuat sesuatu yang baik dan luar biasa namun hanya sebagai aksi yang sambil lalu saja. Begitulah yang Marta perbuat, sehingga Yesus pun berkata kepadanya bahwa Maria telah memilih bagian yang terbaik dan itupun tidak akan diambil dari padanya, sebab Maria melakukan hal itu dengan ketulusan hatinya.
      Perbuatan baik yang kita lakukan dengan kesungguhan hati tentu akan menyentuh sisi-sisi kemanusiawian kita, dan sisi-sisi itu pun akan berkembang, sehingga kemuliaan Tuhan pun semakin nampak dalam diri kita yang senantiasa berkembang. Sinar kemuliaan yang terpancar itulah yang membantu orang lain untuk dapat melihat dengan jelas kasih Allah yang sungguh nyata di dunia kita ini. Jadi jangan pernah takut untuk berbuat baik, walaupun selalu mendapat cibiran dari orang lain tapi itulah yang nantinya menguji kemurnian niat kita, tentu perbuatan baik yang didasari dengan hati yang tulus akan selalu bertahan walau selalu dicibir. []

 

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *