|

Search
Close this search box.

Renungan Sabda: LUKAS: 13: 22-30 (Rabu Pekan XXX–B)

Facebook
WhatsApp
Email

DALAM ALLAH, HADIR KESELAMATAN

DOA PEMBUKA

        Allah yang Mahakuasa, Engkaulah sumber dan jalan keselamatan umat beriman. Kami mohon kepada-Mu, hantarlah kami ini menuju pada terang kerahiman-Mu. Penuhilah kami dalam hidup keseharian kami agar senantiasa terarah dalam tutur kata, tingkah laku, tindakan, sehingga kami boleh menjadi anak-anak kudus-Mu. Terlebih dapat menjadi terang dan garam bagi sesama kami di dunia. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

 

 

RENUNGAN

        Manusia mengharapkan keselamatan. Kita mengimani Allah dalam diri Yesus sebagai Penyelamat umat manusia. Ia memiliki kuasa atas keselamatan umat manusia.  Jerih payah, kerja keras atau pun segala upaya yang dilakukan setiap orang, barangkali dilakukan untuk memperoleh “keselamatan” itu. Mereka meyakini bahwa usaha serta pikirannya itu akan membawanya menuju kepada keselamatan.

 

        Dalam kisah yang dipaparkan dalam bacaan Injil hari ini, saya membayangkan Allah sebagai Tuan Rumahnya. Ia dengan bebas untuk membuka atau menutup pintu rumah-Nya bagi orang lain. Ia berhak menentukannya dan tidak ada seorang pun yang dapat menyangkal atau pun melawan-Nya. Pintu yang digambarkan itu bagaikan pintu keselamatan. Hal ini menggambarkan bahwa melalui Kristus, manusia dapat bertemu dan berjumpa dengan Bapa. Tidak ada seorang pun dapat bertemu dengan Bapa tanpa melalui Kristus.

 

        Pintu itu juga gambaran kerahiman Allah, yaitu wujud belas kasih-Nya sendiri. Sejatinya setiap manusia diundang masuk ke dalam-Nya. Hanya saja, semua yang baik itu tidak ada yang mudah. Demikian pula jalan untuk mencapai keselamatan itu tidak lapang. Orang harus berjuang dalam kebaikan-kebaikan untuk mencapainya. Dalam kehidupan harian, jalan sempit itu tergambar dalam pertanyaan-pertanyaan ini: Siapakah yang dapat dengan mudah memaafkan orang dekat yang benar-benar menyakiti? Siapakah yang mudah memberikan yang dimiliki padahal dirinya sendiri sebenarnya sangat membutuhkan? Siapakah yang mudah untuk menerima direndahkan? Itulah usaha untuk datang dan membuka pintu. Tawaran sudah diberikan, kemudian penentunya adalah pihak manusianya, apakah menerima tawaran itu atau menolaknya. Dalam hal ini, kehendak bebas manusia menjadi penentu keselamatannya sendiri.

 

        Maka Mariah hidup melatih diri supaya tangguh berjuang melewati lorong sempit yang sering dihindari orang. Semoga sikap hati yang selalu terarah kepada-Nya memberi daya untuk memperjuangkannya.

 

 

DOA PENUTUP

        Bapa yang Maharahim, buatlah iman kami hanya teguh berpijak pada kasih-Mu. Kuatkanlah segala niat kehendak baik yang kami miliki  terarah pada-Mu. Buatlah kami semakin mengimani karya keselamatan yang terjadi dalam diri Putra-Mu yang terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus. Dampingilah kami dengan karunia Roh Kudus-Mu, sehingga kami boleh untuk mengarahkan hati, pikiran, karsa dan daya hanya pada-Mu saja. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin
(FR. OLAF SHYANTICA WISANGGENI, TINGKAT II)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *