[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”Atma|||on|||||” header_2_text_align=”center” header_2_text_color=”#c80e04″ header_2_font_size=”27px” header_2_letter_spacing=”2px” header_2_line_height=”0em” header_2_text_shadow_style=”preset4″ header_3_font=”Atma||||||||” header_3_text_color=”#e02b20″ header_4_font=”Atma||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” header_5_font=”Atma||||||||” header_5_text_color=”#e02b20″ header_5_letter_spacing=”3px” header_5_text_shadow_style=”preset4″ header_6_font=”Advent Pro||||||||” background_size=”contain” background_repeat=”round” background_blend=”difference” border_width_left=”0px” custom_margin=”||0px”]Surga di Dunia
oleh Fr. Robertus Guntur
Surga di Dunia
oleh Fr. Robertus Guntur
“Barangsiapa tidak memanggul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu.”
Seorang anak kecil berusia 7 tahun pernah bertanya kepada saya, “Frater, surga itu ada di mana? Jauh ya pasti, di luar angkasa sana.” Saya kaget mendengar pertanyaan anak kecil itu. Saya merenungkan dalam hati saya, apakah setiap orang Katolik memandang bahwa gambaran surga itu kelak ketika kita sudah meninggal? Tidak ada yang salah dengan pandangan seperti itu. Saya pun memandang hal yang sama, surga itu sangat jauh dari diri saya, dia berada di dunia yang tidak pernah saya tau keberadaanya ada di mana. Akan tetapi, pertanyaan polos anak kecil itu menggugah permenungan saya. Gambaran surga dalam pikiran kita adalah kondisi yang damai, penuh dengan kebahagiaan, tidak ada benci, dan tidak ada iri serta amarah. Surga adalah kondisi yang penuh dengan situasi kebaikan.
Apakah surga itu dapat diwujudkan di dunia? Mungkinkah suasana yang penuh dengan kebaikan itu diciptakan dan terjadi di dunia? Bacaan Injil yang kita renungkan pada hari ini, sungguh menyadarkan kita akan arti menjadi murid Kristus dan berani untuk serupa dengan Yesus yang tersalib. Yesus menunjukkan dengan perkataan, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.” Perkataan ini sudah diungkapkan Yesus sebelumnya: “Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikuti Aku.” Apa arti perkataan Yesus tersebut? Yesus sadar bahwa situasi dunia, situasi manusia, akan penuh dengan kebohongan, amarah, iri, dengki, dendam, kemunafikan, kesombongan, bahkan menyingkirkan sesamanya. Yesus sadar dan Ia juga mengalami hal serupa di tangan manusia yang menyalibkan-Nya. Dengan situasi seperti itu, dapatkah kita bertanya lirih, mungkinkah surga itu ada di dunia?
Menjadi murid Kristus di dunia berarti siap menanggung salib sama seperti Yesus yang menderita, wafat, dan, bangkit. Tentu masing-masing dari kita memiliki salib kehidupan yang harus kita pikul. Terkadang salib itu terasa berat, membuat kita menyerah tidak berdaya, putus asa, dan kehilangan harapan. Akan tetapi, Yesus selalu ada dalam doa-doa kita. Ia selalu menguatkan kita ketika kita berjuang memikul salib kita dan berserah kepada-Nya.
Sumber Gambar: geotimes.co.id
Maka, jadilah murid Kristus yang setia dan bahagia memikul salib hidup kita masing-masing. Dalam keluarga: jadilah suami yang terbaik, jadilah istri yang terbaik, jadilah anak yang terbaik dan jadilah orang tua yang terbaik. Niscaya keluarga akan mengalami surga di dunia. Dalam masyarakat: jadilah pribadi yang murah hati dan menolong siapa pun yang membutuhkan, dan jadilah pribadi pemaaf. Niscaya surga itu memang sungguh-sungguh terjadi di dunia ketika kita berjuang dengan salib hidup kita bagi kebaikan orang-orang di sekitar kita.
Tuhan Memberkati.
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]