[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”Atma|||on|||||” header_2_text_align=”center” header_2_text_color=”#c80e04″ header_2_font_size=”27px” header_2_letter_spacing=”2px” header_2_line_height=”0em” header_2_text_shadow_style=”preset4″ header_3_font=”Atma||||||||” header_3_text_color=”#e02b20″ header_4_font=”Atma||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” header_5_font=”Atma||||||||” header_5_text_color=”#e02b20″ header_5_letter_spacing=”3px” header_5_text_shadow_style=”preset4″ header_6_font=”Advent Pro||||||||” background_size=”contain” background_repeat=”round” background_blend=”difference” border_width_left=”0px” custom_margin=”||0px”]
https://www.joshuanhook.com/humility-foundational-attitude
Keistimewaan orang rendah hati
Fr. Frantiko Tamba
“Tuhan Janganlah bersusah-susah sebab aku merasa tidak layak menerima Tuan dalam rumahku”
Bayangkan secara spontan seorang perwira! Ketika mendengar kata perwira, maka yang spontan kita pikirkan adalah seseorang yang gagah, tinggi dan garang. Ia disegani oleh para prajuritnya dan ia pun dapat berbuat apa yang dia inginkan dengan kekuasaan yang dia miliki. Gambaran prajurit yang seperti ini pun rasa-rasanya dapat menggambarkan seorang prajurit yang diceriterakan di dalam Injil. Disebutkan bahwa ia memiliki bawahan, dan bawahannya akan melakukan apa saja yang dia perintahkan. Itulah gambaran perwira secara umum
Saudaraku yang terkasih, pada bagian selanjutnya kita melihat bagaimana Yesus memandang si perwira secara istimewa. Ia menjadi istimewa karena kerendahan hatinya. “Tuhan janganlah bersusah-susah sebab aku merasa tiak layak menerima Tuan dalam rumahku”, kata-kata ini menunjukkan bagaimana si perwira merendahkan dirinya di hadapan Yesus supaya Yesus mau menyembuhkan bawahannya. Saya yakin, dia bisa saja tidak peduli dengan hambanya itu, namun sebagai atasan ia rela merendahkan dirinya demi keselamatan bawahannya. Sungguh teladan yang luar biasa. Dan karena kerendahan hatinya itu, Yesus pun tergerak untuk melakukan apa yang ia mohonkan.
Saudaraku yang terkasih, Injil hari ini memberikan pelajaran yang sangat kontekstual bagi kita. Di dalam kehidupan kita saat ini, dapat dikatakan, sulit untuk menemukan orang-orang yang rendah hati. Dunia dipenuhi dengan orang-orang yang egois, bernafsu pada prestise dan memegahkan diri atas segala yang dimiliki. Nah, kita pun ditantang untuk berbuat sebaliknya. Apakah kita mampu menjadi pribadi yang rendah hati?
Kerendahan hati tidak hanya sebatas kata. Kita sering merasa sudah rendah hati, namun hanya di dalam perasaan. Kerendahan hati itu harus terlihat dari sikap dan tutur kata kita. Yesus dapat menjadi teladan yang ideal bagi kita dalam hal kerendahan hati. Ia sungguh Allah namun Ia merendahkan diri demi keselamatan kita. Saudaraku yang terkasih, sebagai penggikut Kristus, kiranya kita pun mampu seperti Dia, rela merendahkan diri untuk sesama kita dan supaya dengan demikian kita pun menjadi istimewa di hadapan-Nya.[]
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]