Selasa, 30 Januari 2024 |
Hari Selasa Biasa III
Renungan Sabda: Markus 5: 21-43|
Yesus Sumber Pengharapan
(Fr. Antonius Saptono)
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, kita seringkali memohon agar diberi kesehatan, entah pada saat ulang tahun, tahun baru, atau waktu-waktu lainya. Kita menyadari bahwa Kesehatan itu sangat penting. Tanpa kesehatan, hampir semua terasa menjadi kurang berguna. Kesadaran bahwa kesehatan itu penting, ada berbagai upaya yang dilakukan untuk menjaga kesehatan seperti makan-makanan bergizi, minum vitamin, olahraga, dsb. Pada saat sudah sakit, ada usaha untuk minum obat atau berobat ke dokter, tidak lupa pula berdoa agar Tuhan untuk mendapatkan kesembuhan. Karena kita percaya di dalam Yesus, pengharapan kita akan terwujud. Hal itulah yang ditunjukkan oleh Bacaan injil kali ini.
Bacaan injil hari ini dari Markus 5: 21-43 berkisah tentang Yesus yang membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan. Dalam permenungan saya, kisah itu menunjukkan bahwa di dalam Yesus, kepercayaan dan pengharapan kita dapat terjawab Kepercayaan dan pengharapan itu ditunjukkan oleh Yairus dan Perempuan yang sakit pendarahan. Yairus menunjukkan kepercayaan dan pengaharapannya pada Yesus dengan semangat kerendahan hati. Hal itu ditunjukkan pada saat bertemu dengan Yesus, Yairus tersungkur di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya agar berkenan meletakkan tangan-Nya ke atas anaknya yang sakit, hampir mati supaya anaknya selamat dan tetap hidup. Atas kepercayaan dan pengharapan itu, Yesus menyembuhkan anaknya. Dengan demikian, kepercayaan dan pengharapan dapat diwujudkan.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh perempuan yang mengalami pendarahan selama dua belas tahun. Kita dapat membayangkan betapa sakit dan beratnya, penderitaan yang dialami oleh perempuan itu. Ia mengalami pendarahan selama dua belas tahun dan tak kunjung sembuh meskipun telah berusaha mengobati penyakitnya dengan datang pada tabib-tabib tetapi usahanya sia-sia bahkan semakin memburuk. Sakit seperti ini bukan saja mengurus harta benda untuk berobat tetapi juga menguras pikiran yang dapat menghilangkan kepercayaan dan pengharapan akan datangnya kesembuhan. Tetapi karena imannya, ia percaya dan penuh pengharapan bahwa dengan menjamah jubah Yesus, ia dapat sembuh. Itulah yang terjadi. Kesembuhan terjadi padanya.
Saudari-saudara terkasih, Injil Markus menunjukkan kepada kita dua orang yang dapat menjadi teladan akan kepercayaan dan pengharapan pada Yesus di masa-masa sulitnya. Kepercayaan dan pengharapan itu diwujudkan dalam tindakan. Mereka tidak hanya diam tetapi mau mendekat, datang pada Yesus. Karena meraka tahu pada siapa pengharapan mereka dapat terjawab. Maka, teladan itu mengajak kita untuk percaya dan berpengharapan kepada Yesus yang diwujudkan dengan datang kepada-Nya. Di dalam Dia, pengharapan kita dapat mendapatkan jawabannya. Dimulikanlah Tuhan, kini dan sepanjang masa. Amin.