[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”Atma|||on|||||” header_2_text_align=”center” header_2_text_color=”#c80e04″ header_2_font_size=”27px” header_2_letter_spacing=”2px” header_2_line_height=”0em” header_2_text_shadow_style=”preset4″ header_3_font=”Atma||||||||” header_3_text_color=”#e02b20″ header_4_font=”Atma||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” header_5_font=”Atma||||||||” header_5_text_color=”#e02b20″ header_5_letter_spacing=”3px” header_5_text_shadow_style=”preset4″ header_6_font=”Advent Pro||||||||” background_size=”contain” background_repeat=”round” background_blend=”difference” border_width_left=”0px” custom_margin=”||0px”]
TanggungjAWAB wEWENANG
Fr. FX. Dhany Setiawan
“….Semakin menjadi pribadi yang mampu melaksanakan tanggung jawab sebaik-baiknya.”
Saudari-saudara yang dikasihi Tuhan, waktu berjalan dengan begitu cepat dan hari ini Gereja sudah memasuki Minggu Adven ke-II. Semakin dekatlah natal kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus. Kita semakin diingatkan betapa besarlah cinta Tuhan kepada kita. Melalui terang sabda hari ini mari kita sejenak merefleksikan kehidupan kita. Bacaan Injil hari mengisahkan seorang yang rendah hati yakni Yohanes Pembaptis. Dia adalah seorang tokoh yang datang sebelum Yesus datang. Dikisahkan bagaimana dia membaptis orang dan menyerukan pertobatan. Orang-orang yang pada saat itu merindukan seorang Mesias mengira bahwa Mesias itu adalah Yohanes pembaptis. Namun Yohanes pembaptis justru tidak memanfaatkan kesempatan itu untuk meninggikan dirinya. Dikatan demikian: “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian daripadaku lebih berkuasa daripadaku, dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya”. Bisa saja Yohanes mengatakan bahwa dirinya adalah seorang Mesias. Namun dia menyadari tugas dan peranannya mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Dia tidak menggunakan “aji mumpung” dengan memanfaatkan kesempatan yang ada. Dia rendah hati dalam melaksanakan tugasnya dan semua dilaksanakam dengan baik. Dia tidak mengambil hak yang bukan menjadi miliknya namun justru dia bangga dengan apa yang dia miliki.
Saudari-saudara yang dikasihi Tuhan, mari kita refleksikan kehidupan kita. Bagaimana jika pada saat itu posisi kita berada di posisi Yohanes pembaptis? Apa yang kira-kira akan kita lakukan? Mungkinkah kita mempergunakan kesempatan dalam kesempitan untuk kepentingan diri kita sendiri? Ataukah justru kita lepas bebas seperti Yohanes Pembaptis? Tentu jawaban itu ada di tangan kita. Setidaknya kita pada hari ini memiliki teladan dalam diri Yohanes Pembaptis.
Saudari-saudara yang terkasih, godaan untuk jatuh pada penyalahgunaan wewenang atau penyalahgunaan kesempatan sering kali menghantui kita. Ketika iman kita lemah, si Iblis berusaha menggerogotinya dan kemudian kita jatuh dalam tindakan dosa. Maka mari kita di masa Adven yang ke II ini kita semakin menjadi pribadi yang mampu melaksanakan tanggung jawab sebaik-baiknya tanpa menyalahgunakan kepercayaan yang sudah diberikan kepada kita. Berkah Dalem.
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]