Renungan Sabda: Efesus 5:21-33 (Selasa Pekan XXX–B)

Facebook
WhatsApp
Email

Belajar Rendah Hati

Doa Pembuka

Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau senantiasa hadir untuk menyertai umat-Mu dalam setiap perutusan yang kami jalani. Kami mohon, semoga melalui sabda-Mu, kami semakin mampu menyadari dan mensyukuri kehadiran-Mu yang senantiasa menyertai kami dan membantu kami secara aktif karena Engkaulah Allah Yang Maha Murah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

 

 

Renungan

Menjadi pribadi yang rendah hati mungkin dapat dikatakan secara mudah dengan berbagai macam teori ataupun niat yang “seolah-olah” pasti akan terjadi. Akan tetapi, kerap kali usaha untuk menjadi pribadi yang rendah hati mudah jatuh karena godaan dari roh jahat. Bagaimana cara kita untuk mampu menjadi pribadi yang lebih rendah hati? Hal tersebut dapat dilakukan jika setiap orang mampu memiliki kesadaran yang cukup dalam menjalani setiap kehidupan yang ia jalani. Melalui kesadaran yang setiap orang miliki, kerendahan hati tidak akan menjadi sesuatu yang mustahil. Oleh karena itu, menyadari setiap tindakan dan perilaku kita menjadi hal yang penting, terutama agar setiap orang tidak terganggu serta mampu menjadikan kehidupan yang rendah hati sebagai suatu habitus bagi setiap orang.

 

 

Kerendahan hati merupakan tindakan positif yang mampu dihadirkan oleh setiap orang. Hanya saja, perkara mau mewujudkan atau tidak kini haruslah kembali lagi kepada setiap pribadi sebagai umat ciptaan Allah. Dalam kitab Kejadian, Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan sungguh amat baik. Akan tetapi, di balik itu pun Allah menganugerahi rahmat kehendak bebas yang dapat digunakan oleh manusia secara sadar dan bertanggung jawab. Hal itulah yang membuat manusia memiliki kehendaknya sendiri-sendiri, terutama berkaitan dengan dosa. Sesungguhnya, kerendahan hati hadir dari rahmat Allah yang mampu membuat bumi dan segala isinya menjadi padu. Akan tetapi, kerap kali kerendahan hati hanya menjadi suatu pilihan yang seolah-olah berat untuk dilakukan. Jika demikian adanya, lantas bagaimana Kehendak Allah dapat terwujud secara nyata? Bagaimana wujud kokret tersebut dapat terjadi jika setiap orang merasa malas untuk bersikap rendah hati? Itulah sebabnya, Kristus hadir ke dunia agar Allah semakin mampu menyapa umat manusia langsung dari jarak yang paling dekat melalui kesederhanaan. Oleh sebab itu, marilah kita pun mencoba menjadi pribadi yang memiliki kerendahan hati karena ketulusan kita, dan bukan karena keterpaksaan.

 

 

Doa Penutup

Allah Bapa Maha Mulia, berkat sabda dan pengajaran dari Putera-Mu, kami mampu mengetahui rencana indah yang Engkau miliki bagi kami, umat-Mu. Kami mohon, bantulah kami untuk mampu semakin dekat dengan Engkau melalui setiap tindakan dan aktivitas kami di manapun kami berada. Sebab Engkaulah Tuhan dan Juruselamat kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.
(Fr. Yohanes Hari Gunawan Wibisono, Tingkat II)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *