|

Search
Close this search box.

Renungan Sabda: Yoh 1: 1-18 | Selasa, 31 Desember 2019 | Hari Ketujuh dalam Oktaf Natal

Facebook
WhatsApp
Email

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”Atma|||on|||||” header_2_text_align=”center” header_2_text_color=”#c80e04″ header_2_font_size=”27px” header_2_letter_spacing=”2px” header_2_line_height=”1.1em” header_2_text_shadow_style=”preset4″ header_3_font=”Atma||||||||” header_3_text_color=”#e02b20″ header_4_font=”Atma||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” header_5_font=”Atma||||||||” header_5_text_color=”#e02b20″ header_5_letter_spacing=”3px” header_5_text_shadow_style=”preset4″ header_6_font=”Advent Pro||||||||” background_size=”contain” background_repeat=”round” background_blend=”difference” border_width_left=”0px” custom_margin=”||0px”]

Sumber Gambar: https://merahputih.com/media/15/32/74/1532745b2aade3c16dcb90ccb50d33b1.jpg

Hidup ini Indah karena Kristus

Fr. Yohanes Oktantra Prasetya

Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan, tetapi kegelapan tidak menguasainya (Yoh 1: 4-5). Kutipan ayat tersebut merupakan ungkapan yang menurut saya secara pribadi mengungkapkan inti dari hidup kita. Jika melihat ungkapan yang lain, rasanya ayat tersebut menjadi inspirasi dari ungkapan ini, Urip kuwi kudu urup (Hidup itu harus bercahaya). Mengapa demikian? Apa artinya? Bagaimana kita bisa menjadikan hidup kita ini menjadi bercahaya? Sebenarnya hal ini juga menjadi pertanyaan bagi diri saya pribadi. Jika kita kembali ke dalam bacaan Injil tersebut, apa yang bisa kita temukan bersama adalah bahwa hidup ktia bersumber dari Kristus. Karena dikatakan bahwa dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang bagi kita. Sebagai orang beriman tentu saja Kristus menjadi pokok dan sumber kekuatan hidup kita. Oleh karena itu kita perlu untuk menjalankan dan memaknai hidup kita seperti halnya apa yang telah diteladankan oleh Kristus. Kristus yang rela mengosongkan diri dan menjadi manusia, Kristus yang mau untuk hidup dan berjuang bersama manusia, dan yang rela menjadi kurban bagi seluruh dunia.

Dengan demikian tidak dapat dikatakan bahwa hidup kita ini biasa-biasa saja. Kita harus mampu untuk melihat hidup kita yang luarbiasa ini. Menjadi luarbiasa karena kita boleh mendapatkan hidup kita ini karena kasih Allah sendiri, yakni melalui Kristus. Oleh karena itu, memaknai momen seperti ini yakni hari menjelang pergantian tahun, kita semua perlu untuk melihat kembali perjalanan hidup kita dan juga membangun harapan baru bagi perjalanan hidup kita ke depannya. Apakah hidup yang telah dianugerahkan kepada kita semua ini, sudah-sedang-akan kita perjuangkan bersama dengan Kristus sendiri? Hidup ini pada dasarnya sudah menjadi rahmat karena Kristus sendiri, karena ini marilah kita berjuang bersama Kristus untuk menjadikan hidup kita semakin bercahaya bagi banyak orang. Amin. []

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *