Air, Api : Mereka Menemukan Muara

Facebook
WhatsApp
Email
Terkadang bagaikan api.
Kilau cahayanya mampu mengedipkan mata.
Tersambar di muka, akhirnya.
Ku terpana merasa sakitnya.
Teraba dan memar itu ada.
Terkadang pula bagaikan air.
Diam namun liar.
Perlahan membasahi sanubari.
Merindukan ujung, ujung air.
Tapi tak ada.
Mengalir tak henti. Ku pun menanti.
Setiap jiwa hanya bisa bertanya.
Kapan?
Kapan datangnya pelipur lara?
Suatu saat, percaya adalah muara.
Ya, muara yang memberi rinduku.
Muara bagi dahaga. Kita tentara percaya.
Percayalah.
[Karya : Alfa Amorrista dan Yongki Artha]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search

Kreasi Aksara Lainnya

STRONGER

The flag that burn our brain. A freedom that bring a promise, Red and white that symbolized a true effort, Red and white that bring

Read More »

Panggilan Pengorbanan

Oleh: Fr. Hilarius Panji Setiawan Domus Pacis St. PetrusBeberapa waktu lalu wisma sepuh Domus Pacis St. Petrus diresmikan oleh Bapa Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus

Read More »

Rengkuh

Raungnya kita kenal bersama. Temu di suatu mega kala kita ingin bersama. Permukaan menjadi awal mula cerita. Palung adalah titik akhir kita. Terlahir dalam satu

Read More »