Rengkuh

Facebook
WhatsApp
Email
Raungnya kita kenal bersama.
Temu di suatu mega kala kita ingin bersama.
Permukaan menjadi awal mula cerita.
Palung adalah titik akhir kita.
Terlahir dalam satu terlalu baku.
Ada pola yang tidak akan selalu baru.
Rasa yang dahulu batu berubah biru.
Peluk dalam bayangku adalah rengkuh dalam senjaku.
Separuh tubuh kita mengalah.
Kita tak sama-sama kalah.
Sesekali waktu berulah,
Membiarkan kita lelah dan lengah.
Hingga sadar tak kenal desah.
18 Februari 2018,
Alfa Amorrista
Salam kenal, ya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search

Kreasi Aksara Lainnya

Panggilan Pengorbanan

Oleh: Fr. Hilarius Panji Setiawan Domus Pacis St. PetrusBeberapa waktu lalu wisma sepuh Domus Pacis St. Petrus diresmikan oleh Bapa Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus

Read More »

Sajak Politik

Sajak Politik: Cinta Tak Perlu Berkelit   Energi! Pendar cahaya bulan sabit, memaksaku duduk dalam gelisah. Saraf-saraf memori tak henti mengernyit, menggugat memori di alam

Read More »

GEREJA

GEREJA ———-   Kala senja mengakhiri pengharapan, Rembulan datang memberi kekuatan. Kala bumi aktif sendiri, Rembulan setia menyinari.   Bumi berputar tanpa disadari. Begitu pula

Read More »

Ujung Tanduk

Beling dihimpit meja. Terjungkal batu yang dilempar tanpa punya kata. Gelombang ombak timbulkan retak. Abaikan seimbang di tengah bimbang datang. Luka di balik jendela. Tabiat

Read More »