Sajak Politik: Cinta Tak Perlu Berkelit
Energi!
Pendar cahaya bulan sabit,
memaksaku duduk dalam gelisah.
Saraf-saraf memori tak henti mengernyit,
menggugat memori di alam sumpah:
“Aku berjanji mengabdi untuk rakyat!”
“NKRI harga mati!”
“Penjarakan politisi korupsi!”
“Aku janji…janji…dan janji…!”
Ironi!
Pendar cahaya bulan sabit,
nampak tersenyum sungging,
melihatku gelisah dalam cepirit,
ditagih janji, buatku pusing!
“Siapa suruh mudah buat janji?!!”, ejeknya
“Apalagi kalau bukan janji?!”, protesku.
“Janjimu ujianmu!”, kilahnya pergi dalam termaram mendung malam.
Emosi!
Pendar cahaya bulan sabit,
angin malam tak lagi berkawan.
nurani dilema akut sakit
mana kawan? mana lawan?