Search
Close this search box.

Renungan Sabda:Luk 21:5-11 (Selasa, 27 November 2018)

Facebook
WhatsApp
Email

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″ parallax=”off” parallax_method=”on”][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”3.0.74″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”]

“Peka dan Waspada akan Tanda-tanda Zaman, Siapa Takut?”

Doa Pembuka

Ya Allah Tuhan kami, bantulah kami untuk mempunyai sikap iman yang waspada terhadap segala sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupan kami. Semoga kami juga selalu mempunyai pengharapan akan Kerajaan-Mu yang akan memberikan suasana damai dalam kehidupan kami di masyarakat. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

 

Renungan

      Fenomena “hoax” ternyata sudah ada sejak jaman Yesus, yakni banyak orang akan datang dengan memakai nama-Nya, dan berkata “Akulah Dia” dan “Saatnya sudah dekat”. Oleh Yesus kita diingatkan supaya kita selalu bersikap waspada dan jangan sampai disesatkan dengan fenomena “hoax” semacam itu. Sikap waspada dimaksudkan supaya kita memiliki kematangan dalam iman. Kewaspadaan menandakan bahwa kita mempunyai gerak dan perhatian akan situasi sekitar atau tanda-tanda jaman. Tanpa sikap yang waspada, dengan mudah orang akan menerima begitu saja informasi-informasi yang diperolehnya melalui media sosial atau media massa lainnya. Ketika ada berita menarik yang tidak jelas sumbernya dari mana, tanpa sikap waspada orang akan langsung mem-forward-nya kepada teman-temannya. Membangun sikap waspada mengajak kita untuk berani dan mau susah. Artinya, Yesus mengajak kita untuk tidak santai-santai ria, memiliki mental ”tempe”, labil, kurang greget, apalagi malas.  Kewaspadaan ini menjadi salah satu bentuk sikap iman yang dewasa.

         Selain kewaspadaan terhadap fenomena “hoax” yang marak terjadi, hari ini Yesus mengajak kita semua untuk peka terhadap tanda-tanda jaman. “Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kepekaan mengandaikan terlebih dahulu suatu sikap waspada tadi. Yesus tentu tidak bermaksud untuk menakut-nakuti para murid bahwa suatu saat nanti akan terjadi fenomena alam dan penyakit yang dahsyat, serta hal-hal yang mengejutkan.

        Belakangan ini kalau kita membaca berita atau koran, muncul info dari pos pengamatan Gunung Merapi bahwa aktivitas gunung mengeluarkan lava pijar yang mengarah ke Kali Gendol. Apa yang muncul dalam benak kita? Apa maksud dari tanda atau fenomena alam ini? Kita tidak pernah tahu. Status Gunung Merapi saat ini memang masih berada dalam status waspada. Tidak ada dari kita yang bisa mengelak dari fenomena alam yang ada di sekitar kita. Kepekaan dan kewaspadaan menandakan bahwa kita ini gelisah. Berdoa mohon kegelisahan agaknya jarang untuk kita doakan. Baik sekali-sekali kita mohon kegelisahan kepada Tuhan supaya sebagai seorang beriman kita selalu mempunyai kesempatan untuk menyandarkan hidup kita pada kekuatan Allah.

 

Doa Penutup

Tuhan, anugerahkanlah kami kegelisahan yang menjadikan diri kami semakin hari bersikap peka dan waspada terhadap tanda-tanda jaman yang ada di sekitar kami. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

 

 

 

(Fr. Joseph Mattovanno, KAJ)

 

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *