Search
Close this search box.

Renungan Sabda: Markus 9:30-37 (Selasa Biasa Pekan VII)

Facebook
WhatsApp
Email

[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.19.14″][et_pb_row _builder_version=”3.19.14″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.19.14″][et_pb_accordion _builder_version=”3.19.14″][et_pb_accordion_item open=”on” _builder_version=”3.19.14″ title_text_shadow_horizontal_length=”0em” title_text_shadow_vertical_length=”0em” title_text_shadow_blur_strength=”0em” body_text_shadow_horizontal_length=”0em” body_text_shadow_vertical_length=”0em” body_text_shadow_blur_strength=”0em” inline_fonts=”Allan”]

Menghadapi Pencobaan bersama Kristus

 

Doa Pembuka

    Allah Yang Mahabaik, kami bersyukur atas kebaikan-Mu sepanjang hidup kami. Kami menyadari atas kelemahan dan kerapuhan diri kami ketika dilanda pencobaan dalam hidup. Seringkali kami merasa diri mampu dalam menghadapinya, mengandalkan diri sendiri namun ternyata kami tidak sanggup tanpa bantuan rahmat-Mu. Kami mohon, Ya Bapa, semoga Engkau selalu menopang hidup kami dengan rahmat-Mu dan memampukan kami untuk menghadapi setiap persoalan hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Juruselamat kami. Amin.

 

 

Renungan (Sir 2:1-10 dan Mark 9:30-37)

    Dalam permenungan bacaan pertama, Sirakh 2:1-10, di ayat pertama saja sudah suatu pesan utama bagi para pengikut Kristus, “Jikalau engkau bersiap untuk mengabdi kepada Tuhan, maka bersedialah untuk pencobaan”  Di awal permenungan ini saya hendak berbagi kisah tentang bagaimana menghadapi pencobaan. Ketika masa SMA, saya bersekolah di SMA Negeri yang mayoritas warga sekolahnya non-Kristiani. Jujur, saat itu saya bingung bagaimana beradaptasi dengan warga sekolah yang mayoritas non-Kristiani ini. Seringkali saya merasa terpojokkan karena pertanyaan yang ekstream, seperti “Kok Allah-nya orang Katolik ada tiga? Apakah kalian menyembah patung dan salib?”. Bagi saya obrolan demikian tetap saya dengarkan dan mereka tetap saya anggap sebagai kawan.

    Pengalaman di SMA memberi saya buah rohani di kemudian hari. Saya bersyukur boleh mengalami hal demikian karena setelah saya renungkan kembali, ternyata perjumpaan itu semakin mendewasakan iman akan Yesus. Memang benar, menjadi seorang murid Kristus harus siap dan berani menghadapi segala pencobaan, contohnya ketika di bully karena perbedaan. Hendaknya kita terima segala pencobaan itu dengan sukacita sambil mempercayakan segalanya kepada Tuhan, bukan malah menyimpang dan lari dari pencobaan itu melainkan menghadapinya bersama Tuhan. Sebagai pertanyaan reflektif, siapkah aku menghadapi pencobaan? Semoga rahmat Tuhan menyertai kita. Amin.

 

 

Doa Penutup

    Allah Yang Maha Pengasih, kami bersyukur atas kasih-Mu yang boleh kami rasakan setiap hari. Mampukan kami untuk mewujudkan kasih-Mu itu kendati kami sedang dalam pencobaan. Semoga Engkau senantiasa menuntun kami keluar dari pencobaan yang kami hadapi. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin

 

(Fr. Aditya Relliantoko, Tingkat 2, KAS)

[/et_pb_accordion_item][et_pb_accordion_item title=”Your Title Goes Here” open=”off” _builder_version=”3.19.14″ title_text_shadow_horizontal_length=”0em” title_text_shadow_vertical_length=”0em” title_text_shadow_blur_strength=”0em” body_text_shadow_horizontal_length=”0em” body_text_shadow_vertical_length=”0em” body_text_shadow_blur_strength=”0em”]

Your content goes here. Edit or remove this text inline or in the module Content settings. You can also style every aspect of this content in the module Design settings and even apply custom CSS to this text in the module Advanced settings.

[/et_pb_accordion_item][/et_pb_accordion][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *