Search
Close this search box.

Renungan Sabda: Markus 9:38-40 (Rabu Biasa Pekan VII)

Facebook
WhatsApp
Email
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.19.14″][et_pb_row _builder_version=”3.19.14″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.19.14″][et_pb_accordion _builder_version=”3.19.14″][et_pb_accordion_item _builder_version=”3.19.14″ open=”on” inline_fonts=”Allan”]

Sederhana menuju sukacita

Doa Pembuka

    Allah Bapa Yang Maha Bijaksana, Engkau telah meneguhkan kami melalui kebijaksanaan-Mu yang tidak terselami. Kami mohon, ajarilah kami untuk senantiasa menemukan dan menghayati kebijaksanaan-Mu dalam kehidupan kami, agar kami semakin yakin dengan setiap tindakan kebaikan yang kami lakukan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatukan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

 

 

 

 

Renungan

   Dalam menjalani aktivitas, tidak jarang seseorang berjumpa dengan kesulitan yang membutuhkan kesabaran. Terutama ketika harus memenuhi sebuah tanggung jawab tertentu, kerap kali sikap tanggung jawab senantiasa harus diupayakan. Mewujudkan tindakan “hanya” dengan kesabaran mungkin dapat di bilang mudah bagi sebagian orang. Begitu pula dengan “hanya” mewujudkan suatu tanggung jawab. Akan tetapi bagaimana jika dalam sebuah tanggung jawab, kita dituntut untuk tetap pula mengupayakan nilai kesabaran? Mencintai kesabaran merupakan salah satu tindakan untuk menghargai sebuah proses menuju sebuah tujuan. Melalui proses itu pula, kita mampu untuk bertanggung jawab terhadap setiap capaian yang hendak kita raih. Sehingga dengan kata lain, “proses” senantiasa memiliki dua nilai penting, yaitu kesabaran dan tanggung jawab. Akan tetapi, kerap kali banyak orang berusaha untuk menuju sebuah target tanpa menyadari proses. Pada saat itulah, nilai kesabaran menjadi hilang, sehingga pemahaman akan sebuah tanggung jawab hanyalah pemahaman yang dangkal.

   Hari ini kita diajak untuk mampu mencintai kebijaksanaan. Melalui apa? Banyak hal telah Allah sediakan agar kita mampu menemukannya dengan mudah. Akan tetapi, sudahkan kita menyadari rahmat Allah tersebut? Misalkan saja, ketika aku hendak berangkat bekerja, sudahkah aku menyadari bahwa perjalanan yang telah aku lalui bisa selamat karena penyertaan-Nya? Atau sudahkah aku bersyukur untuk hari baru yang telah Ia anugerahkan kepadaku? Kebijaksanaan tidak menuntut hal besar yang muluk-muluk. Cukup dengan hening sejenak dan mensyukuri rahmat Allah pada hari ini, maka kita akan mampu mencicipi sukacita karena kesederhanaan kita dalam bertindak. Dan itulah yang Allah inginkan, syukuri hal-hal yang telah kita terima. Mulai dari hal kecil, kita akan tahu rasa syukur muncul dari proses kesabaran dan tanggung jawab, dan di situlah kebijaksanaan kecil kita akan bertumbuh serta mendewasakan kita.

 

 

 

 

Doa Penutup

    Allah Bapa Yang Mahabijaksana, sabda-Mu hari ini memberikan daya kekuatan bagi kami. Semoga kami Kau sertai selalu untuk semakin mampu melayani sesama yang telah Engkau hadirkan kepada kami, dan agar kami semakin memiliki keyakinan untuk berani mengambil tawaran kebaikan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan Juruselamat kami, yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin.

 

(Fr. Y. Hari Gunawan Wibisono, Tingkat II, K.Pwkt) 

[/et_pb_accordion_item][et_pb_accordion_item title=”Your Title Goes Here” _builder_version=”3.19.14″ open=”off”]

Your content goes here. Edit or remove this text inline or in the module Content settings. You can also style every aspect of this content in the module Design settings and even apply custom CSS to this text in the module Advanced settings.

[/et_pb_accordion_item][/et_pb_accordion][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *