Search
Close this search box.

Renungan Sabda: Markus 9:41-50 (Kamis Biasa Pekan VII)

Facebook
WhatsApp
Email
[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”3.19.14″][et_pb_row _builder_version=”3.19.14″][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.19.14″][et_pb_accordion _builder_version=”3.19.14″][et_pb_accordion_item _builder_version=”3.19.14″ open=”on” inline_fonts=”Allan”]

Tanggung jawab akan perutusan

Doa Pembuka

    Ya Tuhan yang maha pengasih, kami bersyukur sebab dengan kasih Mu kami selalu berada dalam jalan kebenaran dan selalu Engkau jauhkan dari segala dosa. Kami mohon semoga Engkau selalu beserta kami sehingga kami berani untuk melawan segala dosa. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatukan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Renungan

    Jadwal yang padat, terkadang membuat kita harus menghela nafas panjang sesaat sebelum menjalani hari. Tidak dapat dipungkiri terkadang jadwal tersebut akan bertabrakan dengan keinginan duniawi kita yang bersifat hura-hura dan tidak produktif. Dalam jadwal yang dibuat terkadang terdapat hal-hal kecil yang dapat ditunda dan terkesan tidaak begitu penting untuk hari itu. Namun, penundaan demi penundaan akan menghasilkan setumpuk pekerjaan yang pada akhirnya akan menuntut untuk diselesaikan. Pada akhirnya pekerjaan itu memang selesai tetapi akan terlihat kurang memuaskan jika penuh dengan kekurangan di sana-sini dan terlihat kurang maksimal.  

    Hari ini kita diajak untuk terus terarah kepada Tuhan, terutama dalam menjalani hidup, tugas dan perutusan kita. Dalam hidup akan sangat jarang kita bertemu dengan orang yang mengatakan bahwa hidupnya sempurna. Dalam hidup pastilah akan ada kekurangan terutama dalam relasi kita dengan Tuhan, sesama dan juga diri sendiri. Dosa itu muncul dari kekurangan diri yang sudah dimaklumi oleh diri sendiri dan juga oleh rasa egois dari dalam diri. Karena telah dimaklumi kita pun tidak peduli lagi, padahal kita tahu hal apa yang seharusnya dilakukan dan itu jelas lebih baik. Pertobatan untuk lebih terarah kepada Tuhan itu tidak perlu ditunda-tunda karena rasa peduli Tuhan kepada kita juga tidak pernah ditunda. Marilah kita terarah kepada Tuhan dengan tidak menunda pertobatan dan yang berarti kita peduli terhadap keselamatan kita seperti halnya Tuhan peduli kepada kita.

Doa Penutup

   Ya Bapa kami bersyukur kepada Mu karena besarnya kepedulian Mu kepada kami. Kami mohon, semoga kami dapat berjuang untuk tidak menunda-nunda pertobatan kami sehingga kami terus terarah kepada Mu. Kami percaya dengan terarah kepada Mu kami dapat semakin merasakan betapa besar kasih Mu kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatukan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

(Fr. Konstantinus Aji Kurniardi, Tingkat 2, K.Pwkt)

[/et_pb_accordion_item][et_pb_accordion_item title=”Your Title Goes Here” _builder_version=”3.19.14″ open=”off”]

Your content goes here. Edit or remove this text inline or in the module Content settings. You can also style every aspect of this content in the module Design settings and even apply custom CSS to this text in the module Advanced settings.

[/et_pb_accordion_item][/et_pb_accordion][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *