Sajak Politik

Facebook
WhatsApp
Email

Sajak Politik: Cinta Tak Perlu Berkelit

 

Energi!
Pendar cahaya bulan sabit,
memaksaku duduk dalam gelisah.
Saraf-saraf memori tak henti mengernyit,
menggugat memori di alam sumpah:

 

                “Aku berjanji mengabdi untuk rakyat!”
                “NKRI harga mati!”
                “Penjarakan politisi korupsi!”
                “Aku janji…janji…dan janji…!”
Ironi!
Pendar cahaya bulan sabit,
nampak tersenyum sungging,
melihatku gelisah dalam cepirit,
ditagih janji, buatku pusing!
“Siapa suruh mudah buat janji?!!”, ejeknya
“Apalagi kalau bukan janji?!”, protesku.
“Janjimu ujianmu!”, kilahnya pergi dalam termaram mendung malam.

 

Emosi!
Pendar cahaya bulan sabit,
angin malam tak lagi berkawan.
nurani dilema akut sakit
mana kawan? mana lawan?

 

Anamnesis!
Pendar cahaya bulan sabit,
Semua terjebak menjerit!
Andai citra bukan soal elit,
Cinta pada Nusa, tak perlu berkelit!
“termaram dalam pendar bulan sabit”
Senin, 21 Mei 2018
rundaktor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search

Kreasi Aksara Lainnya

Sajak Politik

Sajak Politik: Cinta Tak Perlu Berkelit   Energi! Pendar cahaya bulan sabit, memaksaku duduk dalam gelisah. Saraf-saraf memori tak henti mengernyit, menggugat memori di alam

Read More »

Panggilan Pengorbanan

Oleh: Fr. Hilarius Panji Setiawan Domus Pacis St. PetrusBeberapa waktu lalu wisma sepuh Domus Pacis St. Petrus diresmikan oleh Bapa Uskup Agung Semarang, Mgr. Robertus

Read More »

Izinkan Aku Mengenakan Sepatumu

Keluh diseduh. Sesekali disentuh oleh tutur yang teduh, Daripadamu senyum itu terlahir karena luluh. Ditiupkannya ragu agar ia pergi, matilah sendu yang keruh. Ditahan langkah

Read More »