Sajak Politik
Sajak Politik: Cinta Tak Perlu Berkelit Energi! Pendar cahaya bulan sabit, memaksaku duduk dalam gelisah. Saraf-saraf memori tak henti mengernyit, menggugat memori di alam
Sajak Politik: Cinta Tak Perlu Berkelit Energi! Pendar cahaya bulan sabit, memaksaku duduk dalam gelisah. Saraf-saraf memori tak henti mengernyit, menggugat memori di alam
Aku bukan hanya kepalaku. Dan bukan cuma telingaku. Aku bukan kakiku, atau mataku atau rambutku atau hidungku. Abaikan seluruh permukaan laut yang ada pada bola
RINDU Saat waktu terus memburu Membuat senja merajuk padam Tuk kembali rehat dulu Hingga kembali menyingsing kemilau Mungkin inikah suatu pertanda? Kepadanya yang tlah
T A N D A ———- bukan barang yang istimewa bahkan pula kerap sangat sederhana memang selalu perlu suatu usaha untuk dapat mengungkap makna di