Renungan Sabda: Luk. 11: 27-28 | Sabtu, 12 Oktober 2019 | Hari Biasa

Facebook
WhatsApp
Email

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row custom_padding=”11px|0px|12px|0px|false|false” admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”Atma|||on|||||” header_2_text_align=”center” header_2_text_color=”#c80e04″ header_2_font_size=”27px” header_2_letter_spacing=”2px” header_2_line_height=”1.1em” header_2_text_shadow_style=”preset4″ header_3_font=”Atma||||||||” header_3_text_color=”#e02b20″ header_4_font=”Atma||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” header_5_font=”Atma||||||||” header_5_text_color=”#e02b20″ header_5_letter_spacing=”3px” header_5_text_shadow_style=”preset4″ header_6_font=”Advent Pro||||||||” background_size=”contain” background_repeat=”round” background_blend=”difference” border_width_left=”0px” custom_margin=”||0px”]

https://blog.gugukmeong.com/uploads/images/image_650x433_5cac1ca347c89.jpg

Memelihara Sabda Allah

Fr. Feremenatos Oktafilio Adi Prasetya

“Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya

     Barangkali kita memiliki pengalaman menarik terkait kegiatan ‘memelihara’. Minat untuk memelihara tumbuhan atau hewan tertentu, seperti anjing, kucing, marmut, ikan dan sebagainya, belakangan ini mendapat perhatian besar. Tumbuhan dan (terutama) hewan pun lambat laun menjadi bagian dari hidup manusia, bahkan tak jarang lebih ‘dimanusiakan’ daripada manusia sungguhan.
      Fenomena ini sebenarnya agak aneh. Sementara banyak orang berpikir mengenai kehidupan modern yang semakin instan dan simple, ternyata masih ada orang yang berminat untuk memelihara hewan. Dulu kita mengenal tamagochi, semacam hewan peliharaan elektronik yang kini semakin jarang ditemui. Pamornya ternyata tak mampu mengalahkan kesenangan untuk memelihara hewan sungguhan. Ada apa?
     Tak dapat disangkal, ribet merupakan resiko. Akan tetapi pemelihara sejati tentu paham betul bahwa kegiatan memelihara bukan hanya berakhir demikian. Ada daya, ada semacam arti yang mereka dapatkan dari kegiatan ini. Daya yang sama muncul pada diri ayah dan ibu terhadap anak mereka, pada diri guru ketika menghadapi murid mereka, dan sebagainya.
Daya ini bersumber dari kasih. Berbagi kasih ternyata merupakan kebutuhan jiwa setiap manusia. Dengan mengasihi, kita membuka jalan bagi munculnya suatu daya baru, daya yang lebih tahan lama, menumbuhkan sukacita, dan bahkan membantu orang untuk memahami arti dan arah ziarah hidupnya.
     Sama halnya dengan sabda. Penulis Injil hendak memberi penekanan pada makna khas kata memelihara. Dalam refleksinya, menjalankan sabda Allah tidak boleh diterjemahkan sebagai ketaatan yang melelahkan serta menghabiskan daya. Sikap seperti ini tidak menumbuhkan kasih. Dalam konsep ajaran Yesus, ketaatan dijalankan dengan kasih, sehingga memberi makna dan sukacita, baik bagi pemberi maupun penerimanya. Marilah kita berlaku sesuai pedoman ini. Berkah Dalem. []

 

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *