Renungan Sabda: Luk 17: 11-19 (Rabu, 14 November 2018, Pekan Biasa XXXII)

Facebook
WhatsApp
Email

PULANG KE RUMAH

Doa Pembuka

     Allah, Bapa yang maha baik, terima kasih atas kelimpahan rahmat-Mu yang boleh kami alami di dalam hidup. Engkau telah mengaruniai kami keluarga, teman-teman, sahabat, tempat tinggal, pekerjaan, kesempatan untuk berjumpa dengan orang baru, dan masih banyak kebaikan yang menjadi tanda kasih-Mu. Semoga di hari yang baru ini, kami senantiasa membuka diri pada Engkau yang akan menjumpai kami. Buatlah kami peka dan tergerak untuk berbuat baik pada sesama kami. Ini semua kami mohon dengan perantaraan Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Rumah: Perjumpaan yang Intim

     Pernahkah kita menyapa anggota keluarga kita dengan bersungguh-sungguh? Bersyukur­lah kita jika jawabannya “iya.” Namun jika jawabannya “tidak,” lantas siapa yang salah? Perlu kita sadari bahwa rumah adalah seperti sebuah istana kecil yang dipenuhi oleh orang-orang yang menyanyangi dan peduli terhadap kita. Akan tetapi, pernahkah kita menyadari bahwa kita sering melewatkan kesempatan untuk bersyukur kepada Tuhan dengan mengabaikan keluarga kita? Kesibukan dan rutinitas harian terkadang menjadi tembok yang tinggi. Ayah yang harus bersiap pergi bekerja, ibu yang harus menyiapkan sarapan, anak-anak yang sudah bersiap pergi ke sekolah menjadi peman­dangan harian yang sering kita jumpai di rumah kita.
      Injil hari ini mengingatkan kita untuk terus bersyukur atas rahmat dan kasih Allah yang telah kita terima. Di dalam Injil Lukas dikisahkan bahwa hanya satu orang asing yang kembali dan bersyukur kepada Yesus; sembilan lainnya pergi begitu saja dan lupa bahwa Yesuslah yang menyembuhkan mereka. Kesembilan orang tersebut merasa wajar dan biasa-biasa saja karena menganggap Yesus sebagai tabib, tidak lebih dari itu. Mereka tidak sadar dan lupa berterima kasih kepada Ia yang sesungguhnya adalah Allah.
     Apakah kita seperti satu orang asing yang berterima kasih atau seperti kesembilan orang tersebut yang pergi meninggalakan Yesus begitu saja setelah disembuhkan? Semoga penga­laman-pengalaman sehari-hari yang kita alami, terutama di dalam keluarga, menyadarkan kita bahwa Allah selalu berkarya di dalam hidup kita dan memandang hal tersebut sebagai sesuatu karya-Nya yang istimewa dan menjadi alasan kita untuk tidak pernah berhenti bersyukur pada-Nya.

Doa Penutup

     Allah, Bapa di Kerajaan Sorga, kami bersyukur atas kehadiran-Mu di dalam hidup kami. Engkau begitu baik sehingga memberi apa yang kami minta. Banyak hal yang tidak kami minta pun Engkau berikan pada kami karena kelimpahan kasih-Mu pada kami. Semoga kami dapat menyadari segala rahmat-Mu di dalam hidup kami dan senantiasa bersyukur kepada-Mu. Biarlah kasih-Mu menjadi penyemangat bagi kami dalam kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan. Semua ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

(Fr. Yohannes Bramanda Ryan Kharisma, Tingkat 1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *