[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row custom_padding=”11px|0px|12px|0px|false|false” admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”Atma|||on|||||” header_2_text_align=”center” header_2_text_color=”#c80e04″ header_2_font_size=”27px” header_2_letter_spacing=”2px” header_2_line_height=”1.1em” header_2_text_shadow_style=”preset4″ header_3_font=”Atma||||||||” header_3_text_color=”#e02b20″ header_4_font=”Atma||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” header_5_font=”Atma||||||||” header_5_text_color=”#e02b20″ header_5_letter_spacing=”3px” header_5_text_shadow_style=”preset4″ header_6_font=”Advent Pro||||||||” background_size=”contain” background_repeat=”round” background_blend=”difference” border_width_left=”0px” custom_margin=”||0px”]
http://www.lovethispic.com/uploaded_images/55065-Broken-Friendship.jpg
Kanca Tipis
Fr. Andri Ristanto
“Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah?”
Judul renungan ini sering kali kita dengar terkhusus bagi anak-anak muda yang berlogat Jawa. Arti dari Kanca Tipis adalah pertemanan yang hanya berlaku jika menguntungkan diri sendiri, sedangkan jika dalam kesulitan maka dengan mudah meninggalkan teman. Begitupula yang terungkap pada Injil hari ini; “Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah?” Ungkapan tersebut hendak menyindir kesembilan orang kusta yang telah disembuhkan Yesus. Ketika mereka sembuh ternyata tidak datang bersyukur kepada Yesus atas kesembuhan yang telah mereka alami. Gambaran inilah yang dapat dikatakan sebagai “kanca tipis”.
Pertanyaan yang dapat kita jadikan refleksi ialah sejauh mana kita menjalin relasi dengan sesama dan Tuhan? Apakah kita memiliki kepedulian nyata kepada teman yang mengalami kesulitan, serta kapan terakhir kali kita bersyukur untuk datang kepada Tuhan? Semoga kita tidak menjadi “kanca tipis” bagi teman maupun Allah[]
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]