[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”Atma|||on|||||” header_2_text_align=”center” header_2_text_color=”#c80e04″ header_2_font_size=”27px” header_2_letter_spacing=”2px” header_2_line_height=”1.1em” header_2_text_shadow_style=”preset4″ header_3_font=”Atma||||||||” header_3_text_color=”#e02b20″ header_4_font=”Atma||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” header_5_font=”Atma||||||||” header_5_text_color=”#e02b20″ header_5_letter_spacing=”3px” header_5_text_shadow_style=”preset4″ header_6_font=”Advent Pro||||||||” background_size=”contain” background_repeat=”round” background_blend=”difference” border_width_left=”0px” custom_margin=”||0px”]
Sumber Gambar: https://www.jawaban.com/assets/uploads/mitra_admin/images/main/160906161833.jpg
Mengingini Rendah Hati
Fr. Yohanes Hari Gunawan Wibisono
Sudahkah aku bersikap rendah hati? Ungkapan inilah yang terlontar dari dalam pikiran saya ketika mencoba untuk memahami apa yang hendak Allah pesankan melalui Injil-Nya hari ini. Mengukur kerendahan hati dalam diri seseorang bukanlah hal yang mudah. Apalagi di era digital yang semuanya serba modern dan efisien ini, seseorang akan cenderung menjadi lebih individu. Ketika seseorang sudah menjadi lebih individu, kesulitan yang akan ditemui adalah bagaimana aku menilai tindakanku selama ini. Munculnya kesulitan itu bisa terjadi dikarenakan ketidakmampuan dari dalam diri untuk menilai tindakan diri sendiri. Kemungkinan seseorang mampu menilai dirinya tepat bagi diri sendiri dan orang lain cukuplah kecil, karena penilaian tersebut hadir dari pandangan pribadi. Memang tidak ada yang salah dalam menilai diri sendiri. Akan tetapi, ketika kita mampu melihat tindakan kita berdasarkan masukan-masukan yang kita terima dari orang lain, kita akan semakin mampu mengolah kepribadian kita. Selain itu, kita juga semakin diperkaya akan pengalaman untuk berproses dalam mengenal diri sendiri.
Bacaan Injil pada hari ini sebenarnya mengajak kita agar bagaimana kita bersikap rendah hati secara tepat. Salah satu tindakan konkrit untuk mewujudkan kerendahan hati yang paling sederhana adalah menerima. Menerima segala kelebihan dan kelemahan yang ada dalam diri. Bahkan juga menerima setiap ungkapan yang orang lain lontarkan kepada kita. Maka, ungkapan Yesus pada hari ini “Barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga” merupakan ajakan yang cukup menarik bagi kita semua. Yesus memiliki gambaran anak kecil agar kita mampu sadar bahwa kita masih senantiasa diberikan banyak kesempatan oleh Allah untuk mampu membenahi diri dan berproses dalam melihat diri. Maka dari itu, ajakan tersebut dihadirkan oleh Yesus agar kita semakin mampu memiliki sikap yang mau dibentuk seperti layaknya seorang anak kecil. Oleh karenanya, marilah kita membangun sikap terbuka, seperti anak kecil yang mau dibimbing dan dilindungi, baik dalam menerima kelebihan, kekurangan, maupun dalam berproses menimba diri. []
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]