Renungan Sabda: Matius 8:5-11 | Senin, 2 Desember 2019 | Hari Biasa Pekan Adven I

Facebook
WhatsApp
Email

[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″][et_pb_text quote_border_weight=”27px” quote_border_color=”#e02b20″ admin_label=”Text” _builder_version=”3.21″ text_font=”||||||||” quote_font=”Cabin||||||||” quote_text_align=”right” quote_text_color=”#0c71c3″ quote_font_size=”23px” quote_line_height=”1.2em” header_font=”||||||||” header_2_font=”Atma|||on|||||” header_2_text_align=”center” header_2_text_color=”#c80e04″ header_2_font_size=”27px” header_2_letter_spacing=”2px” header_2_line_height=”1.1em” header_2_text_shadow_style=”preset4″ header_3_font=”Atma||||||||” header_3_text_color=”#e02b20″ header_4_font=”Atma||||||||” header_4_text_color=”#651906″ header_4_font_size=”19px” header_4_line_height=”1.5em” header_5_font=”Atma||||||||” header_5_text_color=”#e02b20″ header_5_letter_spacing=”3px” header_5_text_shadow_style=”preset4″ header_6_font=”Advent Pro||||||||” background_size=”contain” background_repeat=”round” background_blend=”difference” border_width_left=”0px” custom_margin=”||0px”]

Sumber Gambar: https://www.christianity.com/wiki/christian-terms/what-does-humility-mean-in-the-bible-why-should-we-be-humble.html

Iman yang Mendalam

Oleh: Fr. Benediktus Tri Widiatmaka

Perjumpaan dengan seorang perwira dalam kisah ini membawa perspektif baru dalam beriman. Dari kisah perwira tadi, kita dapat melihat bagaimana sikap orang yang memiliki status jabatan dan sosial. Tentu, dalam konteks waktu itu seorang perwira adalah orang terpandang dan mempunyai kekuasaan. Tetapi, apa yang menarik dari kisah ini, seorang perwira tersebut berkenan datang dan menemui Yesus untuk meminta kesembuhan hambanya yang sedang sakit. Iman perwira itu mau mengatakan bahwa Yesus lebih dari cukup untuk menyembuhkan hamba-Nya.

Apa yang dapat kita renungkan dari bacaan ini adalah kesadaran bahwa jabatan tinggi dan kekuasaan tidak dapat menyembuhkan penyakit hambanya. Ia percaya hanya Yesus yang mampu memberikan daya kesembuhan. Di hadapan Yesus, perwira itu mampu menjadi perwira atas orang lain dan atas dirinya sendiri. Hal inilah yang jarang kita jumpai dalam kehidupan kita. Seringkali jabatan justru menjadi kesempatan untuk memerintah dan berkuasa. Seringkali jabatan membuat kita lupa akan keadaan orang-orang di sekitar kita. Kisah perwira hari ini dapat menjadi inspirasi bahwa di hadapan Tuhan, jabatan dan status sosial sudah semestinya menjadi medan kita dalam melayani orang lain.

Semoga, di masa Adven ini, kita mampu menjadi seperti perwira itu, mempunyai jabatan tinggi sekaligus mempunyai iman yang mendalam. Lebih daripada itu, semoga kita mampu hidup dari sabda Yesus yang setiap hari kita renungkan. []

[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *