[et_pb_section fb_built=”1″ admin_label=”section” _builder_version=”3.0.47″][et_pb_row admin_label=”row” _builder_version=”3.0.48″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”3.0.47″ parallax=”off” parallax_method=”on”][et_pb_text admin_label=”Text” _builder_version=”3.11.1″ background_size=”initial” background_position=”top_left” background_repeat=”repeat” header_font_size=”27px” header_font=”||||||||”]
“Mensyukuri Pengalaman Diselamatkan”
Doa Pembuka
Allah Bapa yang Maharahim, Putera-Mu Yesus telah memberi teladan hidup yang nyata dengan rela menjadi manusia hingga menderita dan wafat di kayu salib. Ajarilah aku menghayati hidup dan panggilanku di jalan salib, jalan menuju Kerajaan-Mu. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin
Renungan
Kapan terakhir kali anda mengalami pengalaman diselamatkan? Lalu apa yang anda buat atas pengalaman itu? Dalam hidup saya ada dua pengalaman saya diselamatkan. Pertama, saya diselamatkan oleh ayah saya, ketika saya hampir mati tenggelam. Kedua, saya diselamatkan oleh teman saya, ketika saya gagal di dalam studi saya. Bagi saya, kedua pengalaman diselamatkan itu sungguh membuat saya bersyukur atas rahmat Allah yang hadir secara nyata dalam pribadi ayah dan juga teman saya. Tanpa Allah berkarya dalam kedua pribadi itu, tentu saya tidak dapat mengalami pengalaman nyata diselamatkan.
Hari ini Gereja merayakan Pesta Salib Suci. Salib tempat di mana Yesus bergantung menjadi puncak dari karya keselamatan Allah bagi kita manusia. Kita semua telah “dipagut” oleh dosa-dosa kita dan hampir mati. Satu-satunya cara supaya kita selamat dan tetap hidup adalah dengan memandang Anak Manusia yang ditinggikan di kayu salib. Kita patut bersyukur bahwa Allah telah mengutus Putera-Nya yang terkasih untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Maka, sebagai tanggapan kita atas karya keselamatan Allah itu, kita berusaha untuk mengarahkan pandangan kepada Tuhan, supaya kita selamat dan hidup. Ave Crux, Spes unica!
Doa Penutup
Allah Bapa yang penuh kasih, karena kasih-Mu yang begitu besar kepada dunia, Engkau telah mengaruniakan Putera-Mu yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Semoga aku yang telah percaya kepada-Nya didapatinya setia dalam iman, harapan dan kasih. Sebab Engkaulah Tuhan dan Pengantara kami. Amin.
(Fr. Andi Muda, Tk. VI)
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]